Berkelana di Pulau Belitung

Halo perkenalkan saya Viola Pralinka mahasiswa pariwisata di universitas Pancasila, saya akan menceritakan perjalanan saya selama trip ke Belitung Bersama teman-teman sekolah dulu. Selama masa sekolah, saya beberapa kali mengikuti trip salah satunya yaitu Belitung, kebetulan Belitung menjadi salah satu destinasi impian yang saya ingin kunjungi setelah menonton film laskar Pelangi. Perjalanan di mulai dari bertemu di titik kumpul yaitu bandara soekarno hatta pada jam 3 pagi, pada saat itu saya sebagai orang yang selalu excited dalam berbagai hal sampai tidak tidur dan mempersiapkan barang yang ingin di bawa.

Kami sampai bandara H.A.S. Hanandjoeddin pada pukul 7 pagi dan langsung melanjutkan perjalanan untuk sarapan ke rumah makan khas Belitung yaitu Mie Belitung Atep. Disana disediakan mie khas Belitung yang menurut saya sangat menarik karena mempunyai rasa yang khas.

Selama di Belitung saya dan teman-teman mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada disana, seperti sekolah dasar Muhammadiyah lascar Pelangi, kampung ahok, dan keliling berbagai pantai menggunakan kapal. Yang paling berkesan selama trip adalah mengunjungi beberapa pantai yang ada disana menggunakan kapal.

Setelah sarapan dan mencoba makanan khas Belitung, tour guide membawa kami ke Sekolah Dasar Muhammadiyah Laskar Pelangi yang sampai saat ini masih menjadi icon pariwisata Belitung karena film Laskar Pelangi. Disana kami sempat berinteraksi dengan warga sekiktar sambil keliling dan dijelaskan sejarah singkat kenapa sekolah ini didirikan. 

Lalu setelah itu kami juga mampir untuk berswafoto di Dermaga Kirana karena satu arah dengan SD Muhammadiyah dan rumah makan untuk makan siang.

Kami mengisi perut di salah satu restaurant pinggir pantai dengan view laut dan makanan yang dipenuhi hidangan laut, disana kami yang beragama muslim juga di beri waktu untuk melakukan ibadah sebelum melanjutkan berjalanan. 

Setelah makan siang kami menuju ke Pantai Burung Mandi, dinamakan pantai Burung Mandi karena di dekatnya terdapat sebuah bukit yang juga disebut Gunung Burung Mandi. 

Disana kami menikmati keindahan pantai sambil meminum kelapa segar yang baru di buka oleh penjual disana. Saat mengunjungi pantai ini, sendal saya rusak dikarenakan banyaknya batang kayu yang ada di sekitar pantai, jika ingin mengunjungi pantai ini, lebih baik menggukan alas kaki yang memumpuni agar tidak terluka. 

Dokpri

Setelah mengunjungi pantai Burung Mandi, kami juga mengunjungi Vihara dewi Kwan Im, vihara ini merupakan vihara terbesar dan tertua di Pulau Belitung, Viahara Dewi Kwan Im ditemukan di tahun 1747 vihara ini terletak di desa Burung Mandi Kabupaten Belitung Timur dan bangunan vihara di dirikan diatas batu granit yang besar, untuk mengunjunginya harus menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit dari Kota Manggar. Disana kita hanya berfoto dan berkeliling di sekitar vihara untuk melihat kaindahan yang ada.