Mohon tunggu...
Vio Lisna Putri Cahyani
Vio Lisna Putri Cahyani Mohon Tunggu... Lainnya - asem (anak semarang)

#terusberbenah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Ini Keputusan yang Tepat?

25 Januari 2021   03:22 Diperbarui: 25 Januari 2021   05:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jeng jeng jeeng, satu minggu sudah terlewat. Hari ini Aku masuk sekolah dengan mengenakan pakaian dan atribut serba SMA. Senin, saatnya upacara pengibaran bendera merah putih. Aku berada pada barisan paling depan. Melihat secara jelas proses upacara dan sepertinya Aku mulai tertarik dengan paskibra.

Setelah itu, Aku memasuki ruang kelas 10 A tapi aku menyebutnya dengan 10 Cinta, yaa biar aku mencintai kelas ini dong. Suasananya tidak terlalu ramai, karena masih belum kenal temannya, masih malu-malu anjing eh kucing. Guru kelaspun datang, Pak Bambang namanya. Beliau memandu perkenalan murid. Perkenalan sesuai absen, dan tentunya Aku yang paling akhir. Aku melihat satu per satu gaya bicara temanku, rata-rata tampak percaya diri.

Dan ternyataa ada Fauzan guys. Terkejut Aku melihatnya, sedikit rasa malu. Saking cueknya Aku, sampai-sampai tidak paham teman sekelasku siapa aja. Tambah semangat belajar nih aku kalau ada Fauzan hehe. Tiba digiliranku. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya biasa dipanggil Zahro, nama panjang saya Zahrooooooo, (Lusi tertawa), nama lengkapya Zahro Azzahro, saya asli Indonesia, Jawa Tengah, Semarang, Mijen. Sekian terimakasih". 

Lalu Pak Bambang memberi motivasi pada kami agar belajar dengan sungguh-sungguh supaya masa depan cerah. Ikuti kegiatan dengan baik, dan selalu jujur. Pak Bambang menghimbau agar kami mengikuti kegiatan ekstrakulikuler karena bisa mengasah kemampuan non akademik. Kriiiing. Jam istirahat berbunyi.

Waktu istirahat telah tiba hore-horee. Saat istirahat, Aku melihat Fauzan menuju ke masjid, woow selain pandai, tenyata Dia juga alim wkwk. Jadi tambah suka. Eh apa? Aku suka sama Dia? Alaah paling sekedar kagum. Aku langsung mengalihkan pandangan agar tidak terjebak oleh cinta gorila eh monyet.

Aku dan Lusi pergi ke kantin membeli jajan. Aku membeli susu hangat, sosis panjang, dan permen. Lusi membeli gado-gado dan es teh. Pembicaraanpun dimulai. Kita membicarakan tentang estrakulikuler. Lusi sudah punya rencana untuk megikuti ekstra karawitan, rebana, dan drumband. Dia memang suka seni suara dan musik. Berbeda denganku, Aku tidak terlalu suka, bahkan itu kelemahanku.

"Aku bingung milih apa, kalau aku jengkel, Aku ikuti semua ekstra kecuali ekstra berbau musik dan suara. Aku ikut dalam beberapa pertemuan lalu Aku milih mana yang cuocok". Kataku pada Lusi. "Gila lu ro", cetus Lusi. Lalu aku menjawab "Bukankan ada pepatah yang mengatakan, lakukan atau coba apa saja, maka kamu akan menemukan apa yang kamu suka". Lusi menjawab "Terserah lu dah".

Singkat cerita, Aku mendaftar semua ektrakulikuler kecuali rebana, karawitan, dan drumband. Satu minggu full hari-hariku dipenuhi dengan ekstra, kualahan aku guys. Sampai aku memutuskan untuk mengikuti 4 ektrakulikuer saja. Yaitu pramuka, paskibra, rohis, pencak silat. Aku memilih ekstra yang bergelut dengan fisik hehe. Pramuka karena wajib. Milih paskibra karna pingin aja, siapa tau ketemu jodoh hehe. Pencak silat karena aku pingin belajar menjaga diri dan melestarikan budaya asli Indonesia ..weseleeh, memilih rohis karena ada si Fauzan eh agar lebih paham tentang agama.

Apakah ini keputusan yang tepat? Yaa semoga saja. Semangat berproses. Nikmati. Jalani. Rasakan. Tingkatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun