Mohon tunggu...
Nafila Khairil
Nafila Khairil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum selamat datang Semoga tulisan saya bisa menjadi sumber informasi dan menambah pengetahuan kita semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pancasila dan Ancaman dari Ideologi Lainnya

3 Maret 2021   14:32 Diperbarui: 3 Maret 2021   14:37 6295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A.URGENSI IDEOLOGI PANCASILA DAN PERBANDINGANNYA DENGAN IDEOLOGI LIBERALISME, SOSIALISME DAN KOMUNISME

   Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan atas hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila mempunyai kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup Negara dan masyarakat. Dengan demikian ideologi Pancasila mempunyai perbedaan-perbedaan dengan ideologi lainnya. Berikut ini akan disampaikan perbedaan-perbedaannya dari berbagai aspek antara lain sebagai berikut:
1.Politik Hukum
Pancasila :Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.
Sosialisme:  Demokrasi sosial adalah ideologi politik, sosial, dan ekonomi yang mendukung intervensi ekonomi dan sosial untuk mendorong keadilan sosial dalam kerangka entitas politik demokrasi liberal dan ekonomi campuran kapitalis.
Komunisme: Demokrasi rakyat, berkuasa mutlak satu parpol, hukum untuk melanggengkan komunis.
Liberalisme: Demokrasi Liberal, Hukum untuk melindungi individu, dalam politik mementingkan individu.
2.Ekonomi
Pancasila :Peran Negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan rakyat.
Sosialisme: Semua yang dihasilkan individu dalam beberapa arti merupakan produk sosial, dan setiap orang yang berkontribusi pada produksi barang berhak mendapat bagian di dalamnya.
Komunisme: Peran Negara dominan, demi kolektivitas berarti demi Negara, monopoli Negara.
Liberalisme: Peran Negara kecil, swasta mendominasi, kapitalisme, monopolisme, persaingan bebas.
3.Agama
Pancasila : Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Komunisme : Agama harus dijauhkan dari masyarakat, ateis.
Sosialisme: setiap individu berhak memeluk agama yang diyakini, juga menganggap hal yang sah dan lumrah apabila individu tidak menganut agama serta tidak percaya dengan keberadaan tuhan atau ateisme.
Liberalisme : Agama urusan pribadi, bebas beragama(memilih agama/ateis). Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat.

4.SOSIAL INDIVIDU
Pancasila: Individu diakui keberadaannya, hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3s ( selaras, serasi, dan seimbang).
Komunisme: Individu tidak penting- masyarakat tidak penting, kolektivitas yang dibentuk Negara lebih penting.
Sosialisme: Individu diakui dan sangat penting.
Liberalisme: Individu lebih penting daripada masyarakat, masyarakat diabdikan bagi individu
 
5.Ciri Khas
Pancasila : Demokrasi Pancasila, bebas memilih agama.
Komunisme : Atheisme, dogmatis, otoriter, ingkar HAM.
Sosialisme: Kebersamaan antar masyarakat, sangat menjunjung tinggi adanya solidaritas.
Liberalisme : Penghargaan atas HAM, demokrasi, Negara hukum, menolak dogmatis.
 
B. ANCAMAN-ANCAMAN PENYUSUPAN IDEOLOGI PANCASILA DAN DAMPAKNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

  Banyak ancaman yang sudah mulai masuk ke Indonesia dan mengncam ideologi pancasila, berikut akan saya paparkan dari sudut masuknya paham Komunis dan Liberal yang saya lansir dari Kompas.com
  Komunisme dan liberalisme. Kedua ideologi tersebut dinilai bertentangan dengan ideologi Indonesia yaitu ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi berarti seluruh warga negara Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan dasar NKRI.
1.Komunisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunisme adalah paham atau ideologi (dalam bidang politik) yang menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels yang hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantinya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.
Komunis adalah penganut paham komunisme. Sedangkan mengomuniskan adalah membuat jadi komunis atau menjadikan komunis.
Di Indonesia pernah terbentuk Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1924 yang bersifat nonkooperatif dan radikal. PKI banyak mendapat dukungan khususnya dari kaum buruh yang sedang menghadapi depresi ekonomi pada 1923.
Tokoh-tokoh komunis di Indonesia antara lain Semaun, Darsono, dan Musso. PKI sering melakukan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Setelah kemerdekaan RI, terjadi pemberontakan oleh PKI pada 30 September 1965 yang disebut G30S/PKI. Peristiwa ini juga disebut Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) atau Gestok.
G30S/PKI adalah suatu upaya penggulingan pemerintah yang sah yang berkuasa di Indonesia. Pada saat itu tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh.
Dilansir dari situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, komunisme (Marxisme dan Leninisme) secara tegas dilarang oleh pemerintah Indonesia melalui Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 dan UU No. 27 Tahun 1999.
Komunisme juga mengancam ideologi bangsa karna akan menyebabkan perpecahan antara penganut paham komunis dan para pemuka agama yang saling bertentangan. Jika dibiarkan maka dikhawatirkan akan kembali terjadi pertumpahan darah.
2.Liberalisme
Dewasa ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
Dalam Encyclopaedia Britannica, diterangkan bahwa liberalisme adalah doktrin politik yang menjadikan perlindungan dan peningkatan kebebasan individu sebagai masalah utama politik.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh Amerika Serikat tidak hanya memengaruhi bangsa Indonesia. Dampak liberalisme mencapai hampir semua negara di dunia.
Liberalisme adalah salah satu akibat dari era globalisasi. Masuknya globalisasi ke Indonesia ternyata mampu meyakinkan masyarakatnya bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran.
Dampaknya, liberalisme yang dibawa oleh globalisasi memengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut.
Pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif. Misalnya gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, yang akan berujung pada pemakaian obat-obat terlarang dan kehamilan diusia dini.
Paparan liberalisme tersebut apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun