Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Arti Sebuah Kehadiran di Tengah Perkembangan Zaman

8 Maret 2023   20:10 Diperbarui: 8 Maret 2023   20:23 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi di zaman sekarang membawa berbagai dampak perubahan bagi kehidupan manusia. Di satu sisi, kita merasakan berbagai dampak positif dari kemajuan teknologi tersebut, yaitu adanya efisiensi dan efektivitas dari kerja dan komunikasi. Akan tetapi, di sisi lain kita juga mengalami berbagai kemerosotan dalam bidang moral dan agama.

Sejak munculnya internet, dunia kita telah terbagi menjadi dua, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Dunia nyata ialah keadaan yang kita hidupi di sini dan saat ini, yang menekankan kehadiran dan relasi dengan sesama. Sedangkan dunia maya merupakan dunia virtual yang diciptakan oleh manusia dengan menggunakan internet, sehingga seseorang dapat berkomunikasi dan mengakses informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Contoh dari dunia maya ialah facebook, twitter, dan berbagai situs lainnya. 

Dengan adanya dunia maya ini, maka kehadiran tidak lagi menjadi hal yang esensial. Seseorang tinggal duduk di kamar atau sebuah ruangan, dan ia dapat menjelajahi berbagai kota, bahkan negara dalam waktu sekejap melalui internet. Akibat fatal dari kecanduan internet in ialah seseorang menjadi pribadi yang individualis, apatis, bahkan ateis, meski ia mengaku memiliki agama.

Para pecandu internet atau alat komunikasi lainnya akan mengklaim bahwa mereka juga telah hadir bagi sesama melalui jejaring sosial atau sejenisnya. Mereka tentu setuju bahwa manusia itu makhluk sosial dan mengakui juga tugas luhur untuk menjadi manusia bagi sesama. Namun, sungguhkah kehadiran melalui dunia maya merupakan kehadiran? Pertanyaan ini dapat diperdebatkan panjang lebar. Tetapi hal yang terpenting ialah memahami apa arti sebuah kehadiran dan apa itu kehadiran.

Manusia merupakan makhuk konkret, dan bukan makhluk maya yang selalu muncul dan menghilang di dalam layar komputer. Dalam diri manusia tubuh dan jiwa tidak dapat terpisahkan, melainkan menyatu dalam pribadi yang utuh. Keutuhan pribadi inilah yang dibutuhkan dalam berelasi dengan sesama. Dengan kata lain, hanya manusia yang utuh yang dapat hadir secara konkret bagi sesamanya.

Bila kita bandingkan dengan "kehadiran" manusia di dunia maya, relasi seorang dengan yang lain hanya sebatas tulisan, foto, atau suara saja, dan bukan manusia yang utuh. Kendati emosi pun turut berperan, namun bisa jadi hanya emosi sesaat atau keegoisan semata untuk memenuhi kepuasan diri sendiri. 

Melalui jejaring sosial, seseorang tidak bisa melihat raut wajah, gerak-gerik, dan ekspresi dari teman bicaranya, yang penting juga dalam memahami sesama. Sulit bagi kita sebagai manusia yang utuh untuk menganggap benda mati (komputer, hand-phone, dan lain-lain) sebagai pribadi, kendati benda tersebut mewakili pribadi yang diajak bicara, namun tetap saja tidak utuh. Maka dari itu, kehadiran konkret tetap dibutuhkan hingga hari ini. Kemajuan zaman dan era digital tidak dapat menggantikan pentingnya kehadiran konkret, sebab pribadi manusia adalah pribadi yang unik dan tak tergantikan.

Kehadiran dapat dimulai dari keluarga, sebab di sinilah anak-anak pertama kali menerima pembentukan kepribadian dan spiritual yang akan mempengaruhi karakternya di masa depan. Keluarga merupakan gambaran pertama dari kehidupan bermasyarakat, dan sekolah yang unik tentang hidup dalam berelasi dengan sesama. Tak ada anak yang dapat bertumbuh dengan baik di luar keluarga yang lengkap, tempat mereka bisa mengalami kedekatan hati, saling menghormati, dan memikul tanggung jawab satu sama lain. 

Kehadiran dalam keluarga dapat dibentuk melalui kegiatan bersama, misalnya makan bersama, rekreasi bersama, dan ibadah bersama dalam keluarga. Kegiatan bersama ini dapat menjadi kesempatan terbaik bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Anak-anak pun dapat terbuka kepada orang tuanya, dan menceritakan segala permasalahan yang dihadapinya, sehingga mendapat bimbingan dan pengarahan yang tepat dan benar dari orang tuanya. 

Tantangan di era digital dalam keluarga ialah pengalihan tanggung jawab dari orang tua dengan membiarkan anak-anaknya sibuk dengan dirinya sendiri. Bahkan ada orang tua yang memberikan semua fasilitas tersebut, agar anak-anaknya tidak merepotkan mereka. Padahal efek negatif dari kebiasaan ini ialah membuat para kaum muda menjadi pribadi yang individualis dan apatis. Maka, teladan dan pengajaran dari orang tua sangat penting dalam memaknai sebuah kehadiran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun