Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natal: Unik sekaligus Universal

31 Desember 2022   11:23 Diperbarui: 31 Desember 2022   11:26 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Rayakan Natal bersama.

NATAL: UNIK  SEKALIGUS UNIVERSAL.

Tidak terkira jumlahnya bahwa hampir dijumpai di seluruh pelosok dan sudut kota di dunia ini, ada saja sekelompok atau bahkan segelintir orang merayakan natal dengan cara yang berbeda, namun maknanya tetap sama.

Terlepas dari cara agama-agama merayakan natal, secara esensial makna natal itu universal. Natal itu adalah moment kehidupan, domain kekeluargaan dan kesempatan perjumpaan, serta merasakan kebersamaan. 

Perjumpaan, kekeluargaan/ persaudaraan dan kebersamaan yang penuh sukacita dan bahagia. Suasana damai dan nilai kasih mendapat tempat pertama dan utama, paling istimewa dan paling tinggi posisinya.

Aneka kebiasaan dan tradisi, beragam bentuk dan kekhususan selalu menjadi cirikhas seseorang, sekelompok orang, komunitas, organisasi bahkan negara yang merayakan natal, baik itu di Eropa, Afrika, Asia, Amerika, Australia dan di Antartika.

Hal-hal mendasar berupa cirikhas natal seperti ada ratusan idiom dalam dialek bahasa masing-masing untuk diucap-sapakan: "Selamat Natal." 

Ada juga pohon natal sebagai salah satu symbol khas natal, meskipun kadang-kadang bukan berbentuk serupa pohon cemara, karena  alasan iklim dan lain-lain lalu didekorasi dari material lain seindah mungkin menjadi pohon natal.

Kisah dari Afrika oleh seorang misonaris: "Bahwa natal biasanya bertepatan dengan akhir panen kakao, di mana para pekerja kembali ke keluarga mereka untuk berkumpul bersama." 

Pada perayaan Natal ada kebiasaan bagi kaum muda yang berkeliling di jalan-jalan desa atau kota menyanyikan lagu-lagu dan nyanyian Natal.

Di Kenya dan Ghana, penduduk kristen pergi ke gereja untuk menghadiri kebaktian keagamaan. Mereka bersuka cita. Sepulangnya mereka santap bersama. Ada aneka hidangan: "nasi dan pasta yang dibuat dari kentang, singkong atau jagung, fufu, polenta dan daging-dagingan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun