Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasih Ibu Memerdekakan

20 November 2022   15:30 Diperbarui: 20 November 2022   15:31 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sok. Pribadi. Meniti cita di bangku kuliah.

Maka di akhir kisah, Shu-shu harus mencari kebahagiaan sejati dan kebebasan yang memerdekakannya, yakni  di Surga. Karena terlalu lelah di "sini." Detik selanjutnya Shu-shu pun "terjun bebas" dari lantai 21. Ia menyelesaikan hidupnya dari segala kelelahan hidup yang amat sangat melelahkan.

Kejadian tragis ini,  membuat hati ibunya hancur. Ia hanya sanggup memeluk tubuh putrinya yang sudah dingin dan kaku. Papanya hanya diam kaku di samping putri semata wayangnya.

Dok. Akus siap kerja
Dok. Akus siap kerja

Pertanyaan reflektif, seperti apa pesan kisah Shu-shu untuk direnungkan? Demikiankah kasih ibu sepanjang masa itu adalah kasih yang mengikat dan tidak memerdekakan?

Sangat boleh jadi "Sebagai ibu Shu-shu atau orang tua yang lain bahwa semua yang dilakukan adalah bukti kasih yang nyata. Namun yang sangat dibutuhkan  adalah "kebijaksaan" dalam membimbing anak-anak agar mereka menemukan arah yang seharusnya menjadi milik mereka sendiri. Hal ini analog dengan kata Amzal: "Kebijaksanaan akan memelihara kehidupan." Mungkinkah ? ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun