Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untung Itu Syukur

15 Oktober 2022   09:17 Diperbarui: 15 Oktober 2022   09:22 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi. Syukur mekar bagai mawar.

UNTUNG  ITU  SYUKUR

(Sebuah catatan reflektif)

Mungkinkah karena keberuntungan seseorang kemudian bersyukur atau sebaliknya seseorang bersyukur karena beruntung?  Secara esensial "untung" itu sendiri adalah syukur. Jadi sepertinya tidak ada batas antara kedua pernyataan timbal balik itu atau jika ada itu pun tipis sekali.

Kejadian hidup mengisahkan bahwa setelah mengalami keuntungan (dalam hal apa saja, terlebih karena masih selamat/ hidup) orang lalu bersyukur. Jadi alasan untuk bersyukur jelas karena 'untung rezeki' atau 'syukur selamat.'

'Untung selamat' beda sekali dengan 'untung rezeki' yang biasa disebut laba (konteks ekonomi).  Jika laba didapat apalagi berlipatganda, syukur bisa ada bisa tidak. Hal-hal yang lebih banyak dituai adalah kegembiraan, pujian atas usaha atau sanjungan terhadap kebolehan diri-pribadi karena faktor "keliahaian" berdaya upaya.

Efek lanjut dari keuntungan demikian dapat menghasut seseorang untuk terus mengejar untung (ekonomis) bahkan bisa lebih serakah atau lebih manipulatif. Terbentuk di sana nafsu memperkaya diri. Semangat menumpuk harta jadi orientasi hidup, dan seterusnya yang diincar adalah taktha atau kuasa.

Dengan harta yang berlimpah, seseorang dapat berbuat apa saja. Konsep machiavellinisme  diterapkan, "menhgalalkan segala cara" untuk memenuhi segela keinginannya. Harta (materi/uang) dan kekuasaan lebih berarti dari pada hubungan kemanusiaan.  Sikap egosentris menjadi ciri utamanya.

Beda sekali dengan 'untung selamat atau hidup.' Seseorang yang mengalami untung serupa ini, lebih sadar akan peran pihak lain (entah apa dan siapa) yang menyebabkan keuntungan itu. Kejadian untung adalah momentum pembelajaran dan pembentuk sikap syukur.

Sekecil apapun keberuntungan yang didapat syukur mendapat porsi besar, pertama dan utama dalam kehidupan. Efek perubahan sikap dan cara pandang lebih ke arah positif.

Mengenai "Untung atau keberuntungan" (bukan soal laba).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun