Mohon tunggu...
Nature

Pertanian Karet di Sumatera Selatan

17 September 2018   22:02 Diperbarui: 17 September 2018   22:29 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Provinsi sumatra selatan memang bagus di tanami karet karena memiliki curah hujan bervariasi dari 2000 mm sampai 3500 mm, suhu berkisar antara 200C sampai dengan 350C dengan rata-rata 28OC. Kondisi tanah terdiri dari atas 11 klasifikasi tanah dan tanah uang terluas adalah jenis tanas Podsolik. Kondisi iklim dan tanah demikian sangat sesujai untuk pertumbuhan tanaman karet oleh sebab itu mayoritas pertanian di sumatra selatan ialah karet

Areal perkebunan karet di Sumatra Selatan didominasi oleh perkebunan rakyat yaitu seluas 886 ribu hektar pada tahun 2017 atau sekitar 96% dari total areal perkebunan karet. Perkebunan karet rakyat di Sumatra Selatan menyebar pada beberapa Kabupaten. Areal terluas terletak di Kabupaten Musi Rawas (23%), disusul oleh Musi Banyuasin (17%), Muara Enim (19%), Ogan Komering Ilir (12%), Banyuasin (10%) dan Ogan Komering Ulu (7%) ,kabupaten pali(21%)

Pemanfaatan tanamana karet tidak hanya sebatas pada hasil getahnya saja tetapi juga batang karet yang sudah tua bisa di jadikan Salah satu produk yang dihasilkan adalah panel kayu yang bisa digunakan untuk industri furnitur dan bahan bangunan.

Tetapi Sistem pemasaran karet rakyat belum efisien. Penyebabnya antara lain karena lokasi kebun tersebar dalam hamparan kecil, rantai tataniaga yang panjang, mutu rendah dan beragam, serta sistem penjualan yang berdasarkan berat basah. 

Peran pedagang perantara sangat dominan, kondisi ini menyebabkan harga yang diterima petani relatif rendah. Pada beberapa wilayah telah dimulai pemasaran yang lebih terorganisiar melalui koperasi atau kelompok petani yang memasarkan karet secara bersama.dan pada akhir-akhir ini harga getah anjluk turun drastis menjadi 7000 per kilo dan tidak sama seperti 2014 dimana getah naik drastis sampai 30.000 per kilonya.disitulah petani karet merasah resah dengan murahnya harga jual karet.sehingga petani mengganti pertanian menjandi sawit dan ubi racun yang saat ini harganya tidak separah karet

Untuk penanaman sendiri sih cukup mudah kita bisa beli bibit-bibit karet yang unggul agar waktu paskah panen getahnya bisa deres. batang getah di tanam di kasih jarak 1,5m agar saat batang besar tidak berdempetan. agak rumit itu perawatan dan saat karet di sadap .untuk perawatannya dari mulai menanam sampai umur 2.5 tahun harus di jaga intensip karena pada saat batang masih kecil suka di rusak sama babi hutan dll.

Dan untuk pempupukan kita bisa mempupuk setengah tahun sekali agar getahnya bisa menghasilkan lebih banyak tetapi petani yang kurang mampi biasanya 1 tahun sekali pempupukanya batang getah pun bisa di panen selama 25 tahun

Tetapi karet tidak bisa di sadap terus karna kalau di sadap terus karet bisa rusak.minimal 2 hari di stop saat selesai panen.dan kalau hujan karet tidak boleh di sadap dan juga karena nanti ya karet bisa cepet mati atau rusak

Hasil getah bisa di panen/di cetak dalam jangka 7 hari.jadi setiap seminggu getah pun bisa di cetank dan untuk penyadapan biasanya petani lebih suka subuh karena di saat itulah getah sangat deras sekali kalau udah siang getah pun munculnya lebih sedikiat saat di sadap dan itupun bisa merusak batangnya sendiri

Petani juga paling tidak suka pada saat musim hujan datang. dikarenakan petani tidak bisa menyadap/memanen getahnya pada musim itu.dan perolehan getah per bulan pun bisa lebih sedit dari biasanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun