Inilah tema yang diangkat oleh Koperasi Wanita Setia Janji Manggarai Barat dalam Rapat Anggota Tahunan yang  ke XIX tahun buku 2019, Minggu (2/02/2019 bertempat di aula Koperasi Suka Damai Labuan Manggarai Barat NTT.
Rapat anggota Koperasi Wanita Setia Janji Tahun Buku 2019 ini dihadiri oleh penasehat, pengurus, Pengawas dan seluruh anggota koperasi wanita.
Ketua Koperasi Wanita Setia Janji Manggarai Barat Bonatria Satiman dalam laporannya menegaskan bahwa koperasi wanita harus terus berbenah diri. Inovasi dan terobosan baru harus terus dilakukan. Menurut Bonatria Satiaman atau biasa disapa Ria ini menyampaikan  bahwa koperasi dalam proses pembangunan harus menjadi mitra strategis pemerintah untuk menggerakkan pembangunan mencapai kesejahteraan masyarakat.
Koperasi menjadi bagian penting untuk menghimpun kekuatan ekonomi dan sosial masyarakat khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, menjaga kestabilan harga serta inflasi yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi angka kemiskinan.
Saat ini koperasi wanita memiliki 500 anggota dengan aset 1 myliar Sembilan ratus lima puluh juta ribu rupiah(1.950.000.000). Kehadiran koperasi Wanita Setia Janji  harus menjamin demokrasi, pemerataan, kebersamaan memenuhi kebutuhan, serta menjaga keadilan atas sumber daya produktif setiap anggota.
Katua Dekopinda Manggarai Barat Agustinus Jik dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa Dekopinda hadir menyuarakan hak-hak dan asprasi koperasi kepada pemerintah. Koperasi harus mengedepankan transparansi, profesional dan akuntabel. Manurut Agustinus bahwa koperasi itu dikatakan baik apabila sehat organisasinya, sehat usahanya dan sehat asetnya. Hal ini sangat penting dinilai dan dievaluasi agar koperasi itu betul menjunjung tinggi nilai keadilan, kejujuran, transparansi dan keadilan tegas Agus.
Puskopdit Manggarai Leo Theo menyampaikan  bahwa tujuan akhir koperasi adalah mewujudkan kesejahteraan anggota. Kesejahteraan bisa diwujudkan jika kebutuhan ekonomi anggota bisa disediakan koperasi secara cepat, mudah, terjangkau dan bermutu. Inilah tantangan mendasar bagaimana koperasi mampu memenuhi kebutuhan anggota di tengah persaingan bisnis yang semakin tajam katanya.
Koperasi  yang dimiliki oleh anggota dan dikelola secara demokratis membutuhkan profesionalisme dan modernisasi manajemen.
Perubahan dan modernisasi organisasi, manajemen dan proses konsolidasi bisnis yang modern di koperasi harus dilakukan secara terencana, sistematis, berkesinambungan dan simultan karena memang "koperasi harus melakukan perubahan" katanya.
Dalam kata sambutannya Kadis perindagkop yang diwakili oleh Kabid perindagkop Herman Rigit menegaskan bahwa  perubahan cara pandang merupakan kunci melakukan modernsasi koperasi. Fokus membangun usaha serta modernisasi manajemen koperasi dengan sumber daya manusia yang profesional sangat diperlukan. Kemampuan koperasi untuk menggali potensi ekonomi dan menangkap peluang bisnis menjadi penentu keberhasilan koperasi membangun citra serta kinerja bisnis yang produktif dan berdaya saing. Pada zaman sekarang, daya saing bisnis ditentukan oleh kreativitas dan inovasi dari pelaku bisnis.