Mohon tunggu...
Vinka Kristy Andriani
Vinka Kristy Andriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik'18

menulis adalah hobiku.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

"Ngenest" dan "Crazy Rich Asians", Dua Film yang Relatable dengan Kehidupan Masyarakat

14 Desember 2020   18:01 Diperbarui: 3 Maret 2021   02:44 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menonton film menjadi hal yang asyik ketika dilakukan bersama keluarga maupun dengan teman. Melalui film, kita mengetahui berbagai macam perspektif dan juga pengetahuan baru yang belum kita dapatkan sebelumnya.

Ketika kita berbicara mengenai film yang memiliki makna mendalam bagi kehidupan kita, terdapat dua film yang terlintas dipikiran saya. Film tersebut ialah “Ngenest” yang dirilis pada tahun 2015 dan “Crazy Rich Asians” yang dirilis pada tahun 2018. 

Film “Ngenest” (2015) merupakan salah satu film Indonesia yang mengangkat cerita mengenai keresahan seorang Ernest Prakasa mengenai keberadaannya sebagai orang minoritas di Indonesia.

Pada film “Crazy Rich Asians” (2018), film tersebut merupakan salah satu film yang diangkat dari novel yang memiliki judul yang sama dengan filmnya. 

Kesan saya ketika menonton kedua film tersebut ialah perasaan terenyuh karena kedua film tersebut sangat relatable dengan kehidupan kita. Sehingga, saya dapat mengatakan bahwa film tersebut dapat memberikan dampak yang baru bagi kehidupan kita!

Isu Perbedaan Kelas Sosial dan Budaya pada Film "Ngenest" dan "Crazy Rich Asians"

Kedua film ini memiliki isu yang sangat mirip, yaitu mengenai perbedaan kelas sosial dan budaya yang terkandung dalam film tersebut. Ke dua isu ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan kita di tengah masyarakat.

Film “Ngenest” memiliki isu yang sangat melekat dengan kehidupan kita, terutama bagaimana film tersebut dapat membuat masyarakat mengubah persepsinya mengenai etnis tionghoa. 

Sedangkan, film “Crazy Rich Asians” lebih menyoroti bagaimana kelas sosial dan perbedaan budaya Cina-Amerika dapat diterima dengan baik oleh keluarga Nick Young.

Isu tersebut diangkat karena isu tersebut seringkali terjadi di tengah masyarakat. Namun, masyarakat seringkali menutup matanya ketika isu tersebut muncul kembali. Sehingga, isu tersebut dibuat untuk menyadarkan kita sebagai masyarakat agar tidak menutup mata mengenai isu sosial tersebut.

Film sebagai Komunikasi Massa

Menurut McQuail dalam Oktavianus (2015), film memiliki peran sebagai sebuah sarana baru yang dapat digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu, seperti menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat. Selain itu, film juga memiliki dampak tertentu terhadap penonton, seperti dampak psikologis dan dampak sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun