Mohon tunggu...
Vindi Diah Fatika Sari
Vindi Diah Fatika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Student

It's not always the tear that measures the pain. Sometimes it's the smile we fake :')

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Policy Mix Penting?

22 November 2020   17:45 Diperbarui: 22 November 2020   18:03 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini dunia sedang diserang dengan wabah virus corona atau biasa disebut dengan covid-19. Covid-19 ini selain virus yang mematikan dan memakan banyak korban juga mempengaruhi perekonomian seluruh Negara di dunia. Dengan adanya pandemic ini pasti perekonomian di seluruh dunia mengalami guncangan di mana akan mempengaruhi perekonomian Negara yang lain. Dilihat dari data pada tanggal 21 November 2020, total kasus covid-19 di Indonesia mencapai 493.308 jiwa. 

Maka, dengan angka itu kasus di Indonesia cukup tinggi. Perekonomian di Indonesia sendiri semakin turun setiap kuartalnya semenjak terjadi pandemic covid-19 ini. Bahkan pada awal November ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumakan jika perekonomian Indonesia resmi mengalami resesi. Sebenarnya hal tersebut sudah diprediksi sejak awal tahun 2020 di mana pertama kali pandemi covid-19 ini ada. IMF telah menyampaikan bahwa covid-19 ini akan menyebabkan ekonomi 2020 yang awalnya diperkirakan akan tumbuh diatas 3% akan masuk ke resesi atau pertumbuhan negatif.

Nah, dari kasus di atas untuk menjaga suatu perekonomian agar tetap stabil atau meningkat harus ada koordinasi yang tepat antara Bank Sentral dan Pemerintah melalui dua kebijakan yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiscal melalui bauran kebijakan atau policy mix. 

Dalam suatu Negara bauran kebijakan atau policy mix harus saling ada koordinasi yang baik antara kebijakan yang satu dengan yang lain. Hal tersebut karena untuk menjalankan suatu kebijakan tersebut agar tidak saling tumpah tindih satu sama yang lain. Karena apabila bauran kebijakan atau policy mix tidak saling berkoordinasi dengan baik maka akan mendorong pemanasan kegiatan perekonomian atau menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan. 

Policy mix yang dilakukan pemerintah dapat lebih maksimal dalam memengaruhi perekonomian jika menggunakan metode. Metode tersebut antara lain: Kebijakan moneter ekspansif dengan kebijakan fiscal ekspansif, kebijakan moneter kontraktif dengan kebijakan fiscal ekspansif, kebijakan moneter ekspansif dengan kebijakan fiscal kontraktif, dan yang terakhir kebijakan moneter kontraktif dengan kebijakan fiscal kontraktif.

Bank Indonesia sendiri dalam mengatur dan melakukan tugas-tugasnya melalui kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang mengelola stabilitas harga dan mengatur laju inflasi. 

Ada dua jenis kebijakan dalam kebijakan moneter, antara lain: yang pertama adalah kebijakan moneter ekspansif merupakan kebijakan moneter yang ditujukan untuk mendorong kegiatan ekonomi seperti meningkatkan jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dikeluarkan oleh pemerintah ketika sebuah Negara terjadi deflasi. Dan yang kedua adalah kebijakan moneter kontraktif merupakan kebijakan moneter yang ditujukan untuk memperlambat kegiatan ekonomi seperti contohnya menurunkan jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dikeluarkan oleh pemerintah ketika sebuah Negara mengalami inflasi.

Selain itu, terdapat juga kebijakan lain yaitu kebijakan fiscal, kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian Indonesia. Kebijakan fiscal ini berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran Negara. Pemerintah memperbesar atau meminimalisir pengeluaran Negara dan jumlah pajak yang diterima. Hal tersebut dilakukan agar memengaruhi tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja. 

Kebijakan fiscal ini juga memiliki dua jenis antara lain: yang pertama adalah kebijakan fiscal ekspansif yaitu kebijakan fiscal yang ditujukan ketika perekonomian sedang mengalami penurunan atau lesu. Ketika perekonomian lesu pemerintah akan mengeluarkan kebijakan ini dengan cara membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Dan yang kedua adalah kebijakan fiscal kontraktif merupakan kebijakan fiscal yang ditujukan ketika perekonomian sedang memanas atau overheating. Maka pemerintah akan mengeluarkan kebijakan ini dengan cara memperbesar pemasukan daripada pengeluaran untuk menurunkan tekanan permintaan.

Bauran kebijakan ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan stabilitas pembangunan. Lalu apakah bauran kebijakan itu penting? Tentu saja bauran kebijakan ini penting. Hal tersebut karena ketika perekonomian sedang mengalami lesu bank sentral dan pemerintah akan kerja sama unutuk mengakomodasi kepentingan utama dari wewenangnya. 

Tujuannya adalah agar pertumbuhan setiap Negara dapat tetap progresif dan stabil. Negara juga harus dapat berusaha untuk mandiri agar tidak menjadi korban ketika pasar global bergejolak. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan potensi yang ada. Selain itu untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor pemerintah harus meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan di Negara. Maka untuk menyusun bauran kebijakan yang efektif dan efisien harus melalui sumber data dan informasi yang akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun