Mohon tunggu...
Kevin William
Kevin William Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Enthusiast

Menimba ilmu hingga sejenius Guardiola, sambil memahat kata seindah Peter Drury.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bagaimana Cara Belanda Mengalahkan Argentina?

9 Desember 2022   15:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   15:49 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanda akan berhadapan dengan Argentina sebelum bertemu Kroasia atau Brasil di semi final Piala Dunia. (sumber gambar: theanalyst.com)

Setelah menang dengan relatif mudah di babak 16 besar, dua negara raksasa sepak bola, Belanda dan Argentina akan bertarung di perempat final Piala Dunia. Sebelumnya, kedua negara ini telah bertemu sebanyak lima kali. Hal ini menjadikan Argentina sebagai lawan yang paling sering dihadapi oleh tim Oranye di ajang Piala Dunia.

Menjelang laga panas tersebut, Belanda memiliki misi balas dendam kepada Argentina, setelah mengalami kekecewaan pada pertemuan terakhir mereka ketika kalah lewat adu penalti di semi final Piala Dunia 2014 lalu. Kala itu, tim Oranye juga ditukangi oleh pelatih mereka sekarang, Louis Van Gaal.

Selain balas dendam, Van Gaal dan anak asuhnya memiliki misi yang lebih penting untuk memenangkan pertandingan ini, yaitu menghentikan Lionel Messi. Hal ini sangat krusial mengingat Messi telah menjadi pemain kunci Argentina di sepanjang turnamen ini. Messi yang telah mencetak 3 gol dan 1 asis sekaligus menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak Argentina selama Piala Dunia ini menjadi bukti bahwa tim ini bergantung padanya.

Salah satu cara untuk membungkam Messi adalah dengan menerapkan strategi man-marking. Ini bukan hal yang baru bagi Belanda, sebab Van Gaal telah menggunakan taktik ini pada laga sebelumnya melawan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Belanda diprediksi akan bermain pragmatis pada pertandingan ini.

Hal pertama yang perlu mereka lakukan adalah menutup aliran bola Argentina kepada Messi di tengah. Dengan ini, Argentina akan kehilangan kreator utama mereka, yang kemudian akan membuat serangan mereka mati. Legenda timnas Belanda, Marco van Basten, sebelumnya juga mengungkapkan hal yang serupa.

Selama Piala Dunia, Messi lebih sering bertugas sebagai pemberi umpan ketimbang menjadi pencetak gol. Siapa pun yang menonton Argentina dari awal turnamen pasti setuju dengan hal ini.

Di atas lapangan, Messi seringkali berada di posisi half space kiri. Posisi ini yang kemudian memberinya 2 opsi operan, yaitu untuk memberi umpan kepada bek kiri Argentina (Tagliafico atau Acuna) atau memberi umpan terobosan kepada Julian Alvarez di depan. Sehingga pemain bertahan Belanda yang berada di area ini seperti Jurrien Timber dan Marten de Roon akan bertanggung jawab untuk 'mengkandangkan' sang GOAT.

Posisi Half Space (sumber gambar: sportsessionplanner.com)
Posisi Half Space (sumber gambar: sportsessionplanner.com)

Walaupun begitu, menutup aliran bola Messi bukan tugas yang mudah, sebab pemain yang dijuluki La Pulga ini memiliki IQ sepak bola yang luar biasa. Messi sangat pintar dalam mencari celah untuk menerima bola, bahkan di ruang sempit sekalipun. 

Saat tidak menguasai bola, Messi selalu memindai lapangan untuk mencari ruang terbaik yang dapat ia gunakan untuk menerima bola. Selain itu, Messi juga memiliki teknik tinggi untuk mempertahankan bola saat di bawah tekanan pemain lawan.

Namun Messi bukan satu-satunya pemain yang harus diperhatikan oleh Belanda. Jika Messi berhasil dibungkam, Lionel Scaloni masih memiliki senjata lain untuk menyerang, yaitu melalui Angel Di Maria.

Di Maria yang sering berada di sayap kanan menjadi pemain kreatif kedua yang dimiliki Argentina selain Messi. Di Maria dapat mengancam pertahanan lawan lewat umpan-umpannya ke tengah kotak penalti, atau dengan cara cut inside dengan mengandalkan kekuatan dribbling-nya. Untuk mengantisipasi hal ini, Daley Blind dan Nathan Ake yang berada di area kiri akan bertugas mengawalnya.

Tugas Belanda menjaga Messi bukan berarti mereka harus bertahan sepanjang pertandingan. Namun tak dapat dipungkiri bahwa kini mereka tidak dapat menyerang sebebas saat melawan Amerika Serikat. Hal ini wajar mengingat kualitas serangan Argentina yang secara statistik termasuk bagus, yaitu dengan catatan 1.90 expected goals per 90 menit (terbaik ke 4).

Jika sebelumnya para bek sayap Belanda seperti Denzel Dumfries dan Daley Blind aktif menyerang, kini mereka harus agak bersabar untuk menjaga full back Argentina yang sering maju membantu serangan. Namun Belanda diperkirakan akan tetap menugaskan Dumfries untuk menyerang melalui umpan-umpan diagonal yang akan disuplai oleh Virgil van Dijk.

Salah satu cara lain yang dapat digunakan Belanda untuk menyerang adalah melalui counter-press dari tengah. Sesaat mereka berhasil mematahkan umpan ke arah Messi di tengah, Belanda dapat segera melakukan serangan melalui kombinasi passing yang diinisiasi oleh Frenkie de Jong. Formasi 3-4-1-2 yang digunakan van Gaal sangat memungkinkan untuk melakukan hal ini; dengan tiga penyerang di depan di mana ada Davy Klaassen di tengah dan Memphis Depay bersama Cody Gakpo di depannya.

Cody Gakpo yang telah menjelma menjadi bintang selama Piala Dunia akan menjadi kunci kesuksesan serangan balik tim Oranje. Kemampuannya dalam memanfaatkan ruang antar lini belakang dan lini tengah serta mencari celah di antara pemain lawan sangat diperlukan dalam taktik ini.

Gakpo yang sedang berada performa terbaik kemungkinan akan dijaga ketat oleh pemain bertahan Argentina. Hal ini akan membuka ruang buat Depay. Namun jika melihat gol-gol yang dicetak Gakpo di turnamen ini, ia tidak butuh banyak peluang untuk mencetak gol.

Melihat statistik rata-rata dari kedua tim yang dikutip dari Sofascore.com, selama turnamen ini Belanda telah mencatatkan 53 persen penguasaan bola, 2.0 gol dan 22 persen konversi gol per pertandingan. Sementara Argentina mencatatkan penguasaan bola sebesar 65.5 persen, 1.8 gol dan 12 persen konversi gol per pertandingan.

Sehingga, melalui data tersebut dapat diartikan bahwa pertandingan ini kemungkinan akan menjadi duel efektivitas melawan penguasaan bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun