Mohon tunggu...
Vincent WS
Vincent WS Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Kita Bisa Menjadi Pelari Maraton?

24 Oktober 2017   22:01 Diperbarui: 24 Oktober 2017   22:42 3437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kandidat kedua adalah gen bernama ACTN3. Gen ini mengendalikan jumlah otot sentak cepat dan sentak lambat. Otot sentak lambat bekerja menyerap oksigen dalam waktu lama sehingga menentukan kemenangan perlombaan yang menuntut daya tahan fisik. Atlet yang membutuhkan tenaga besar dan cepat, seperti pada olahraga angkat berat, membutuhkan otot sentak cepat yang sanggup mencerna oksigen dua kali lebih cepat.

Meski gen berperan besar menentukan kemenangan atlet, peneliti tak menampik pentingnya latihan menjelang perlombaan. Keteguhan mental dan kepercayaan diri juga diperlukan agar atlet sanggup mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Ahli kedokteran olahraga dari University of London, Nicola Maffulli, mengatakan faktor gen menentukan 30-60 persen keberhasilan latihan fisik orang biasa. Sementara itu, pada atlet, gen menentukan keberhasilan hingga 83 persen."

Mengutip dari kompas.com bahwa :

"Para atlet lari jarak jauh ternyata memiliki sebuah variasi gen yang berkaitan dengan tingginya daya tahan. Dengan kata lain, para atlet tersebut memang "dari sananya" sudah kuat berlari.

Hal tersebut dibuktikan lewat penelitian terhadap 155 atlet lari. Para ahli menemukan, 80 persen pelari maraton punya variasi gen yang disebut gen NRF2, dibandingkan dengan pelari sprinter yang hanya 46 persen. Analisa terhadap 240 atlet lain juga menemukan hasil serupa.

"Mungkin di masa depan para atlet lari jarak jauh bisa dipersiapkan sejak dini dengan cara mengetahui gen yang spesifik tadi," kata Nir Eynon, peneliti dalam laporan yang dipublikasikan dalam American Physiological Society.

Studi sebelumnya menunjukkan, gen NRF2 membantu memproduksi mitokondria baru (struktur sel yang menghasilkan energi) dan mengurangi dampak buruk oksidasi dan inflamasi yang sering meningkat selama olahraga."

2. Otot

Kebanyakan orang berpendapat tentang kualitas dan kuantitas jenis otot seperti Fast-twitchdan Slow-twitchakan berpengaruh dalam latihan dan perlombaan atletik. Untuk mengenal 2 jenis otot disamping sebaiknya pengertian otot kerangka harus diberikan. Otot kerangka tersusun dari sekumpulan helai-helai serat otot yaitu myocytes. Tiap myocyte tersusun dari banyak myofibrils, yaitu jenis protein actin dan myosin. Actin dan Myosin memiliki gaya tarik menarik sehingga mudah menempel satu sama lain. Akibat yang dihasilkan oleh tarik menarik antara 2 protein diatas adalah pemendekan dan pemanjangan otot atau mudahnya adalah otot yang berkontraksi.

slidesharecdn.com/reviewmotorendplatenmjnotes
slidesharecdn.com/reviewmotorendplatenmjnotes
Secara umum, serat otot dapat dibedakan menjadi 2 tipe: slow twitch (tipe 1) dan fast twitch (tipe 2). Pembedaan ini bertujuan untuk membedakan jenis dan pola aktivitas serat otot. Ada suatu teori yang menyebabkan atlet lebih unggul dibanding manusia normal yaitu dikarenakan adanya sifat lebih dominan terhadap salah satu otot yaitu fast twitch dan slow twitch.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun