Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro President University

Mahasiswa Teknik Elektro President University

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Blunder Besar Kominfo

1 Agustus 2022   08:26 Diperbarui: 1 Agustus 2022   08:30 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Per 30 Juli 2022 kemarin, pemerintah memblokir berbagai website yang tidak mau patuh dan juga tunduk kepada peraturan kominfo mengenai pendaftaran PSE. 

Banyak alasan yang diambil oleh berbagai website tersebut, salah satu yang menjadi perhatian utama adalah mengenai privasi pengguna. Tetapi banyak juga yang berdalih bahwa privasi bukanlah hal yang menjadi alasan utama, memang penyelenggara website saja yang tidak mau tunduk.

Dan permasalahan ini pun pada akhirnya berdampak besar kepada masyrakat, terutama di era digital ini. Banyak streamer dan juga freelancer di dunia digital yang kehilangan mata pencahariannya. 

Orang-orang yang melakukan penjualan lewat platform e-commerce luar negeri pun meradang karena tidak bisa mengambil uangnya dan berjualan lagi ke depannya. VPN? Lembaga keuangan seperti Paypal akan langsung memblokir anda. 

Maka, dari sinilah blunder besar kominfo dimulai. Dari tanggal 30 Juli 2022, saga pertikaian antara Kominfo vs Masyarakat Digital Indonesia pun dimulai. 

Permasalahan Privasi

Sebenarnya, sudah banyak pihak yang sebelumnya memprediksi bahwa PSE dari Kominfo ini akan menjadi sebuah problem yang sangat besar. Bagaimana tidak, beberapa perusahaan yang memang memiliki kebijakan privasi yang amat sangat ketat seperti Steam dan Paypal pasti tidak akan mau mendaftar. 

Terlebih lagi, dengan didaftarkannya website mereka ke PSE Kominfo, ada kemungkinan Kominfo bisa meminta data pengguna. Kalau melihat kepada sejarah, sudah pasti website-website ini tidak akan mau tunduk kepada lembaga yang seringkali mengalami pencurian data dan serangan siber seperti Kominfo.

"Ah, Facebook dan Google saja mau daftar kok!"

 Nah, di sinilah yang jarang dipahami oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Jikalau sebuah lembaga melakukan sesuatu, belum tentu apa yang mereka putuskan itu murni benar. 

Dan Meta (perusahaan yang menaungi Facebook) serta Google telah memiliki banyak sekali riwayat kasus pencurian, kebocoran, bahkan melakukan manipulasi big data mereka untuk kepentingan pihak tertentu. Bahkan, sebenarnya google selalu mentracking apa yang sedang anda lakukan. 

Maka, privasi pengguna bukanlah hal yang dilindungi oleh Google dan Meta. Justru, privasi anda adalah komoditas bagi kedua perusahaan raksasa ini untuk mendapatkan keuntungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun