Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro President University

Mahasiswa Teknik Elektro President University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mungkinkah Agama yang Kita Kenal Akan Hilang?

9 Oktober 2021   08:50 Diperbarui: 9 Oktober 2021   09:03 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum masuk ke dalam artikel ini, saya hendak memberikan disclaimer terlebih dahulu. Artikel ini ditulis atas dasar penalaran atas fakta sejarah yang ada dan bukanlah sebuah penghinaan terhadap suatu agama yang mungkin akan saya sebutkan namanya di dalam artikel ini. Dimohon untuk membaca dengan otak dan kepala yang dingin.

Agama adalah suatu aspek penting dalam kehidupan. Politik, sosial, budaya, bahkan hingga ekonomi dan hukum semuanya dapat berkaitan dengan agama. Contohlah sistem ekonomi dan sistem hukum Islam yang memasukan peraturan agama dalam sistem ekonomi dan hukum yang berlaku di suatu wilayah atau komunitas tertentu. 

Tapi, jikalau memang agama sebegitu pentingnya, mungkinkah agama yang kita kenal sekarang, seperti Kristen, Hindu, Islam, Buddhisme, dan lainnya punah di masa depan? Mungkinkah agama yang kita lihat sekarang dipeluk oleh rata-rata manusia di seluruh dunia hilang? Jawabannya, SANGATLAH MUNGKIN.

Terlepas dari iman bahwa agama adalah sesuatu yang amat sangat sakral nan agung, kita harus melihat kepada fakta sejarah bahwa agama memang mungkin saja untuk punah. Hal yang memungkinkan agama untuk punah, sepanjang sejarah dapat kita bagi menjadi 3 faktor. Faktor Keselarasan Ajaran Teologis dengan Zaman, Faktor Politik-Ekonomi, dan Faktor Misi. 

Ambillah contoh, Zoroatrianisme, Agama Monoteis pertama di dunia yang lahir sekitar tahun 600SM. Agama ini pernah menjadi sebuah agama besar dan diikuti oleh jutaan jiwa pada masa-masa ketika Buddhisme baru lahir di perbatasan Nepal. Namun 1000 tahun kemudian, ketika Buddhisme menjadi agama mayoritas di daerah Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara, Zoroatrianisme mulai mengalami kemunduran akibat munculnya agama baru di daerah jazirah Arab, yaitu Islam. Dan sekarang 1500 Tahun sejak hari itu, Buddhisme mengalami kemunduran dari jumlah pengikut di daerah dahulu mereka pernah berjaya, Asia Tengah , Asia Timur dan Asia Tenggara. 

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Kembali lagi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa faktornya adalah faktor Keselarasan Ajaran dengan Zaman, Politik-Ekonomi, dan juga Misi. 

Zoroatrianisme, pada zaman di awal kemunculannya, ia menjadi jawaban atas kondisi yang terjadi di masyarakat Persia kala itu. Faktor teologis yang revolusioner bertemu dengan kebutuhan kekaisaran akan suatu prinsip atau ideologi yang bisa menyatukan rakyat mendorong raja secara politik dan ekonomi melakukan Misi. Hal tersebut pun terjadi pula pada Islam di zaman awal kemunculannya maupun Kekristenan di zaman Kaisar Konstantinus.  

Sebaliknya, kita bisa melihat bahwa pada zaman sekarang, mungkin ajaran Buddhisme adalah ajaran yang paling rasional di antara agama-agama lainnya secara teologis. Namun, hal ini secara politik-ekonomi serta secara Misi bukanlah ajaran yang menarik. Ajaran Buddhisme menekankan bahwa hidup adalah penderitaan, tentu saja, bagi dunia yang sedang hidup dalam keadaan susah seperti sekarang ini, hal tersebut adalah hal yang terkesan "pesimis" dan tidak membawa "pengharapan". Maka, wajarlah jikalau Buddhisme pun dilalap oleh ajaran-ajaran lainnya, ataupun agama seperti "Ateisme". 

Maka, jikalau kita melihat kepada keadaan sekarang, apakah mungkin agama yang ada sekarang ini punah? Sangat mungkin. Pola-polanya telah terlihat dalam banyak hal. Contohnya saja kenaikan Ateisme di daerah Jazirah Arab, Eropa Barat, Amerika, dan juga Asia Timur. Kenaikan Puritan agama yang dibarengi dengan kenaikan terorisme pun bukannya menaikkan jumlah orang yang masuk ke dalam agama tersebut, malah menambah cepat laju "kemurtadan" dari agama. 

Lalu apakah agama masa depan? Kita masih belum tahu. Tetapi jikalau kita melihat dari apa yang ada di dunia kita sekarang ini, kemungkinan besar agama masa depan adalah kepercayaan terhadap Ketidakpercayaan tentang adanya Tuhan. Agnostik dan Ateisme sepertinya akan menjadi agama yang paling suitable untuk masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun