Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro President University

Mahasiswa Teknik Elektro President University

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gen Z: Generasi Muda Harapan Bumi

2 April 2021   17:12 Diperbarui: 2 April 2021   17:22 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gen Z atau generasi yang lahir di sekitar tahun 2000 awal  atau 90-an akhir mungkin bisa dibilang sebagai generasi yang paling mencintai lingkungan di masa remajanya. 

Sebut saja beberapa tokoh terkenal di isu lingkungan seperti Greta Thunberg yang bisa menggerakan banyak sekali anak muda untuk terlibat di dalam isu lingkungan. 

Adapun dari dalam negeri kita bisa melihat banyaknya produk-produk ramah lingkungan begitu diminati oleh generasi Z, bahkan beberapa juga memiliki perhatian penuh kepada isu lingkungan seperti Rafa Jafar dengan EwasteRJ miliknya. Hal ini mungkin terlihat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, lantas apa sebenarnya perbedaan tersebut?

Pertama, bisa kita lihat bahwa sebenarnya gen Z selalu merindukan suasana alam yang benar-benar terjaga seperti saat mereka kecil. Hal ini membawa suatu perasaan "nostalgia" bagi para gen Z untuk mengalami kembali masa kecil mereka. 

Masa 2000-2009 mungkin memiliki alam yang jauh lebih baik daripada 2010-2019, hal ini sepertinya menjadi salah satu pemicu bagi gen Z untuk bersikap jauh lebih peduli terhadap isu lingkungan yang ada. 

Hal ini akan berbeda dengan para milenial atau generasi Y yang ketika mereka lahir dan tumbuh dewasa, alam memang masih terjaga. Sehingga, mereka pun pada akhirnya menjadi salah satu orang yang secara tidak langsung terlibat dalam perusakan alam.

Kedua, terbukanya akses teknologi di masa awal remaja mereka membuat mereka terekspos dengan dunia luar dan informasi yang tidak terbatas. Keterbukaan informasi ini menjadi poin penting karena dengan adanya keterbukaan informasi, mereka bisa dengan mudah terpapar akan pengetahuan yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan.

 Hal ini jauh berbeda dengan generasi-generasi di atasnya atau generasi setelah gen Z. Bagi generasi X dan Y ataupun generasi di atasnya seperti Boomer, teknologi informasi adalah sesuatu yang asing dan baru mereka temukan ketika mereka beranjak dewasa. 

Sedangkan, bagi generasi setelah gen Z seperti gen Alpha, informasi dan teknologi justru datang terlalu cepat, membuat mereka tidak mendapatkan manfaat yang signifikan dari teknologi tersebut. 

Namun, secara sangat tepat, gen Z mendapatkan informasi di kala mereka sudah siap. Gen Z adalah generasi yang mengalami peralihan paling drastis dari teknologi yang sangat terbatas menuju teknologi yang sangat maju. 

Sehingga mereka bisa merasakan teknologi dan suasana alam sebelum munculnya teknologi-teknologi modern, serta mendapatkan informasi dan suasana dari teknologi-teknologi modern. Hal ini membuat mereka menjadi terpacu dan menimbulkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. 

Ketiga, adanya kejadian-kejadian besar yang mengakibatkan kehancuran alam menyadarkan gen Z akan pentingnya alam. Sebut saja tsunami aceh, kebakaran hutan di banyak tempat termasuk Indonesia dan Brazil serta Australia, banjir yang melanda daerah-daerah di dunia secara ekstrim, dan pemanasan global serta perubahan iklim menjadi pemicu utama dan terutama dalam perilaku gen Z. Hal ini membuat banyak anak muda gen Z yang memiliki ketakutan akan terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang. 

Untuk mencegah hal tersebut, banyak dari gen Z yang tidak segan-segan untuk melakukan gerakan-gerakan ramah lingkungan. Bahkan, tak jarang pula yang sampai tertarik untuk masuk ke dalam beberapa jurusan perkuliahan atau studi lanjutan soal lingkungan hidup. Hal ini menjadi indikasi bahwa sebenarnya gen Z baik di dalam negeri maupun di luar negeri memiliki "concern" tersendiri terhadap isu lingkungan. 

Maka dengan kombinasi daripada tiga hal di atas, kepekaan gen Z dan kepedulian gen Z terhadap lingkungan pun semakin muncul. Influencer seperti Greta pun semakin membakar idealisme gen Z terhadap isu lingkungan ini. Apalagi dengan merebaknya globalisasi membuat gen Z di seluruh dunia seakan-akan bersatu dalam idealisme tunggal untuk menyelamatkan bumi. 

Hal ini bisa dilihat dari gerakan dan semangat Greta serta banyak influencer lainnya tentang isu lingkungan menyebar hampir ke seluruh antero dunia. Bahkan, dalam beberapa hal, anak muda gen Z lebih dahulu mengetahui suatu isu lingkungan sebelum hal tersebut menyeruak.

Sesungguhnya, memang merupakan hal yang sangat baik bagi kita ketika ada satu generasi yang menjadi pionir bagi kepedulian terhadap isu lingkungan. Namun, sangatlah diperlukan juga dukungan dan perhatian dari generasi yang lebih matang untuk membuat generasi ini tetap pada jalannya yang idealis. Tidak akan ada perubahan jikalau tidak ada pergerakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun