MEMBUNYIKAN SENDI-SENDI DENGAN PAKSA DAPAT MENYEBABKAN ARTHRITIS
Dunia kesehatan merupakan dunia yang memiliki kabar yang simpang siur. Banyak tersebar kabar-kabar yang belum tentu kebenarannya sehingga malah memicu kebingungan dalam masyarakat. Begitu juga dalam masyarakat Indonesia, banyak tersebar mitos-mitos mengenai dunia kedokteran. Mitos-mitos tersebut ada yang terbukti benar dan ada juga yang salah. Salah satu dari mitos-mitos itu ialah bahwa bila seseorang terlalu sering membunyikan sendi, maka hal tersebut akan memicu arthritis. Masyarakat Indonesia sendiri banyak yang memiliki kebiasaan untuk membunyikan sendi-sendinya bila merasa pegal atau lelah. Banyak orang tua yang berkata kepada anak-anaknya untuk tidak membunyikan sendi walau mereka merasa pegal-pegal. Mereka beranggapan bahwa dengan membunyikan sendi, sendi akan rusak dan mengakibatkan terjadinya arthritis atau kerap kali disebut radang sendi. Sementara itu, masih tetap banyak orang yang membunyikan sendinya. Mereka berkata bahwa dengan membunyikan sendi, mereka bisa menghilangkan rasa lelah pada sendi mereka. Untuk menentukan apakah mitos itu benar atau tidak, kita harus mengetahui dulu apa itu arthritis dan apa yang terjadi pada sendi kita saat kita membunyikan sendi-sendi kita.
Arthritis adalah peradangan sendi yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri dan panas pada sendi yang memerah dan membengkak.1 Arthritis memiliki banyak jenis dengan penyebabnya masing-masing. Arthritis dapat terjadi pada siapa saja, muda maupun tua, pria ataupun wanita. Â Penyakit ini dapat disebabkan karena menipisnya kartilago yang melindungi osteon; infeksi bakteri, mikoplasma, riketsia, virus, atau jamur; serta peningkatan kadar hormon seperti pada saat menstruasi.1 Bila orang dengan penyakit arthritis tidak dirawat dengan benar, persendian yang mengalami arthritis dapat rusak dan tidak dapat digunakan dengan baik.
Kebiasaan membunyikan sendi, seperti yang kita ketahui, menghasilkan suara yang cukup keras bahkan seperti benda patah. Menurut Robert D. Boutin, M. D., seorang profesor radiologi dari University of California, suara dari sendi yang dipaksa berbunyi itu terjadi karena ketika sendi dibunyikan, kedua permukaan tulang yang dihubungkan oleh sendi tersebut tertarik menjauh. Kondisi ini menyebabkan turunnya tekanan pada persendian. Tekanan yang rendah tersebut menyebabkan terbebasnya gas yang terlarut di dalam cairan sinovial sehingga menyebabkan terbentuknya gelembung gas terbentuk.2
Berdasarkan Annals of Rheumatic Diseases 1990, saat kavitasi muncul pada cairan sinovial, tercipta suatu keadaan yang tidak seimbang sehingga tekanan pada gelembung tersebut lebih rendah dibanding tekanan pada cairan sinovial di sekelilingnya. Hal ini yang menyebabkan terpisahnya kedua tulang terbentuknya gas ini menyebabkan pelepasan energi getar ini menyebabkan suara pada sendi yang dibunyikan.3
Dalam jangka pendek, orang-orang yang membunyikan sendi tidak memiliki masalah yang signifikan pada persendiannya. Malahan, mereka merasakan jari-jari mereka dapat bergerak dengan lebih leluasa. Boutin menyatakan bahwa keleluasaan untuk bergerak tersebut disebabkan oleh kelemasan persendian yang dipengaruhi oleh penurunan tekanan dalam persendian tersebut. Namun, sebuah studi menyatakan bahwa orang-orang yang sering membunyikan sendinya memiliki kartilago metakarpal yang lebih tebal dibandingkan mereka yang tidak memiliki kebiasaan untuk membunyikan jari-jarinya. Meskipun demikian, kekuatan dari genggaman kedua golongan memiliki tingkat kekuatan yang hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa membunyikan sendi dengan paksa tidak memiliki akibat yang signifikan.4
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa memaksa sendi berbunyi tidak serta-merta menyebabkan arthritis. Arthritis sendiri disebabkan oleh infeksi patogen pada sendi. Walau penelitian yang sudah ada menyebutkan bahwa melakukan hal tersebut tidak berdampak besar terhadap tubuh, sebaiknya kita tidak melakukannya secara berlebihan karena yang dilakukan secara berlebihan pada akhirnya dapat membawa akibat negatif kepada kita sendiri.
Â
REFERENSI
Â
- Kamus saku kedokteran Dorland. 29th ed. Singapore: Elsevier; 2015. Arthritis; p. 76.
- Cohen E. Knuckle-cracking is actually good for you [Internet]. CNN; 2016 Aug 18 [cited 2018 Aug 3]. Available from: https://edition.cnn.com/2016/08/18/health/knuckle-cracking-good-not-bad/index.html
- Castellanos J, Axelrod D. Effect of habitual knuckle cracking on hand function. Annals of the Rheumatic Diseases. 1990 May;49(5):308
- Ultrasound reveals knuckle-cracking fireworks [Internet]. Chicago: Radiological Society of North America; 2015 Dec 1 [cited 2018 Aug 3]. Available from: https://www2.rsna.org/timssnet/Media/pressreleases/14_pr_target.cfm?id=1851