Mohon tunggu...
vincentius EkaPutra
vincentius EkaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

selamat datang, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Mite, Lagenda dan Dongeng

21 Oktober 2021   22:05 Diperbarui: 21 Oktober 2021   22:29 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya. Dari keanekaragaman ini membuat Indonesia sungguh menarik. Mengapa karena dari stia pulau atau suku memiliki kebudayaan masing-masing.  Salah satu contoh kebudayaan lokal Indonesia adalah adalah folklor. 

Kata Folklor sendiri diserap dari kata Folklor yang merupakan gabungan dari dua suku kata yaitu Folk dan Lore. Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektor yang bersumber dan diwariskan dari generasi ke generasi diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam bentuk yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device). 

Folk juga dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenalan fisik, sosial, dan kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. 

Ciri-ciri pengenalan itu antara lain dapat berwujud: warna kulit yang sama, bentuk rambut yang sama, mata pencaharian yang sama, bahasa yang sama, taraf pendidikan yang sama dan agama yang sama.

Folklor memiliki tiga bentuk yang berbeda-beda yaitu Folklor Lisan, Folklor sebagian Lisan, dan Folklor bukan Lisan. Dari Folklor Lisan sendiri memiliki beberapa bagian dan tentunya juga memiliki perbedaan soal cerita, tokoh, tempat dan waktu serta alur cerita. Ketiga bentuk itu adalah Legenda, Mite dan Dongeng. 

Tidak hanya memiliki perbedaan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa bisa jadi ketiga memiliki kesamaan baik fungsi, tokoh-tokoh, tempat, waktu dan alur cerita.  Berikut adalah ketiga bentuk folklor tersebut:

Pertama Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dilihat dari sisi waktu terjadinya belum terlalu lama. Tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya adalah manusia juga kadang kala melibatkan dunia supranatural. Legenda masih dapat dicerna oleh manusia karena masih mampu memberikan atau menunjukkan dimana tempat terjadi atau paling kurang memberikan contoh konkrit peninggalannya.

Kedua Dongeng. dongeng merupakan cerita pendek kolektif kesusastraan lisan, yang tidak benar-benar terjadi dan hanya sebagai sebuah hiburan, walaupun ada yang berisikan ajaran moral. Ciri-ciri dari dongeng adalah mempunyai kalimat pembuka seperti "pada suatu hari" dan kalimat penutup, dongen juga sama seperti mite dan legenda ada unsur-unsur ceritanya ada di daerah lain.

 Ketiga Mite. Mite lazimnya menceritakah tentang terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, bentuk khas dari seekor binatang, bentuk topografi, gejalah alam dan sebagainya. 

Mite juga mengisahkan tentang petualangan para dewa dan kehidupan mereka. di indonesia mite bisa dibedakan menjadi dua; pertama, dari Indonesia sendiri dah yang kedua dari luar Indonesia seperti India, Arab, dan negeri sekitar laut Tengah. Jika ada mite yang berasal dari luar Indonesia itu dapat dikaji bahwa sebelumnya ada hubungan atau relasi antara Indonesia dan negeri tersebut.

Persamaan dari Legenda, Mite dan Dongeng adalah bahwa ketiga-tiga nya merupakan cerita yang di dalamnya ada pesan moral. Namun tidak semua dongeng itu memiliki pesan moral. Ketiga-tiganya merupakan kebudayaan lokal masyarakat. Baik legenda, mite maupun dongeng sama-sama merupakan hiburan masyarakat dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun