Gejala yang berbahaya: Kurang Oksigen + D Dimer Naik.
Pengobatan disesuaikan dengan Gejala yang muncul untuk menghindari level berbahaya.
Jadi ada pengobatan untuk melawan Virus Covid19 dan berbagai sumber penyebab infeksi dan ada pengobatan berbeda (sesuai gejalanya) untuk meringankan gejala yang adalah akibat dari infeksi (tidak mengobati infeksi sebagai sumber masalah) misalnya;
* Jika gejalannya kurang oksigen segala usaha dilakukan untuk menambahkan oksigen, entah dengan menghirup oksigen dari tabung, dengan HBOT atau bahkan dengan alat bantu pernafasan Ventilator, jika tidak bernafas maka mati.
* Jika masalahnya adalah gejala kenaikan D Dimer maka segala usaha dilakukan supaya tingkat D Dimer nya dijaga jangan sampai ke tingkat yang merusak organ misalnya stroke atau serangan jantung.Â
Pengobatan untuk mengurangi gejala yang diakibatkan oleh Infeksi tidak perlu dilakukan jika tidak muncul gejala tersebut. Jika tidak mengalami Hopoksia (kurang oksigen) maka tidak perlu terapi untuk mengatasi gejala tersebut. Jika tidak mengalami kenaikan D Dimer berlebihan, maka tidak perlu diobati dengan pengencer darah. Penghitungan pemberian obat pengencer darah yang tidak tepat, malah dapat mengakibatkan pendarahan atau darah merembes keluar organ dalam tubuh (tidak tampak), bahkan jika parah sampai perlu transfusi darah karena banyak kehilangan darah.
Pada akhirnya yang bisa melawan virus dan memperbaiki kerusakan adalah antibodi dari tubuh itu sendiri. Antivirus bersifat membunuh semua virus tetapi bisa juga membunuh dan memiliki efek samping ke organ organ yang baik, juga membunuh antibody, karena sifat antivirus yang membunuh tidak pandang bulu. Jadi dengan penggunaan antivirus yang tepat, sambil diberi bantuan agar antibodi yang melawan virus dan sebagian turut terbunuh oleh antivirus terus diperbarui, pasukan yang terbunuh digantikan dengan pengiriman pasukan baru, tubuh bisa menguat, diharapkan dapat menghentikan sumber inveksi. Produksi pasukan antibodi dibantu dengan konsumsi Vitamin D dosis tinggi.
Vaksin juga dapat membantu dengan membuat tubuh mengenal atau punya pengalaman terhadap serangan jenis virus tertentu sehingga antobodi lebih tahu cara menghadapinya.