Mengapa perlu ada Koruptor dalam Eksport Benih Lobster
Oleh: Liong Vincent Christian
26 November 2020
Jawab: Nelayan perlu adanya para koruptor tsb karena memang maunya seperti orang menjarah toko, kalau bisa sesederhana mungkin tinggal angkut lalu ditukarkan menjadi uang cepat dan minim resiko.
Mohon pembaca bedakan menangkap Lobster dengan Eksport burung hias yg ditangkap dihutan lama lama habis ditangkap dan jadi hewan langka dilindungi. Bedakan dengan kegiatan pertambangan yang lama dikeruk pasti stok nya akan berkurang dalm lama kelamaan akan habis.
Jalan keluarnya:
* Peraturan eksport benih lobster dilonggarkan agar tidak terjadi monopoli. Modal, keahlian yang perlu dipelajari dengan trial&error untuk eksport benih lobster cukup besar. Memang untung banyak tetapi resiko sekali rugi jika bibitnya mati juga besar.
* Jika memang pemerintah beneran mau agar lobsternya dipelihara dulu beberapa bulan baru diekspoert harus memberikan subsidi, pemodalan dan pelatihan bagaimana cara memelihara Lobster kepada pada nelayan Indonesia, sehingga mereka bersedia repot sedikit memelihara lobsternya beberapa bulan sebelum dijual. Jadi perlu buat balai pelatihan pemeliharaan Lobster. Kalau lagi sial lobster yang sudah ditangkap pengumpul pas dipelihara mati cilaka. Kalau si koruptor ada yg beberapa bak gagal mati semua tidak nangis karena modal cukup.
* Mungkin penangkapan bibit lobster bisa dipajaki agar uangnya bisa untuk pembesaran induk lobster yang bisa dilepas ke alam agar lebih banyak menghasilkan bibit lobster. Kalau nonton dokumenter kegiatan penangkapan kepiting, lobster atau tuna di luar negeri biasanya pemerintah setempat membuat pengaturan agar bisa dijaga stok kepiting, lobster atau tuna hidup yang ada di habitat nya tetap banyak. Jika agak menurun dilarang menangkap dulu selama beberapa waktu atau diatur kuota penangkapan per pengusaha kapal penangkap.
* Kalau perlu dibantu dengan larangan penangkapan dan penjualan lobster dewasa (bukan bibit) di Indonesia, agar jumlah bibit lobster yang bisa ditangkap untuk dijual semakin banyak. Berani tidak kalau orang Indonesia tidak makan lobster?
* Di daerah yang menjadi penghasil benih lobster peraturan untuk menjaga agar tidak ada limbah yang bisa merusak alam diperketat. Kalau perlu bisnis yang beresiko merusak daerah lobster bertelur ditutup paksa saja, dialihkan jadi bisnis penangkapan bibit lobster. Kalau kegiatan penangkapan bibit lobster jadi menurun maka terpaksa cari pekerjaan yang yang mungkin lebih beresiko merusak alam. Kalau alam rusak ekosistem alami lobster malah akan terganggu.