Logika Tanah Sorga dan Tanah Tandus : Alam Bawah Sadar Buruh dan Pemilik Pabrik
Ditulis oleh: Liong Vincent Christian
12 Oktober 2020
[Pertama kali diposting di facebook vincentcliong@gmail.com ]
Tulisan ini adalah tulisan ke 3 dimana diawali dari tulisan “Buruh dapat Menjadi Penolong Bagi Perushaan” lalu dilanjutkan dengan “Sudutpandang Pemilik Pabrik Tentang Permasalahan Buruh dan Produksi”. Di tulisan kali ini saya akan membahas tentang dorongan bawah sadar yang mendorong timbulnya konflik, dalam cara berlogika antara buruh dan pemilik pabrik. Dua macam Logika tersebut saya namakan: Logika Tanah Surga dan Logika Tanah Tandus. Tulisan ini adalah pendapat sudutpandang pribadi penulis dengan istilah yang dibuat penulis sendiri.
LOGIKA TANAH SURGA
Lagu “Kolam Susu” (karya Yok Koeswoyo, single dari group music Koes Plus, rilis tahun 1973) tergambarkan dengan jelas apa yang ada di dalam bawah sadar orang-orang yang lahir di Indonesia, terutama yang pribumi atau yang sudah berbaur turun-temurun di Indonesia.
Beberapa penggalan kalimat dari lagu tersebut diantaranya:
“Jaring dan jala cukup Menghidupimu”(kebutuhan hidup tercukupi hanya dengan peralatan seadanya)
“Tiada badai tiada topan kau temui” (tidak ada suatu kondisi alam yang mengancam keselamatan)
“Ikan dan udang menghampiri dirimu” (sumberdaya selalu tersedia bisa diambil tanpa perlu usaha)