Judul Buku    : Ilmu, Filsafat, dan Agama
Penulis       : H. Endang Saifuddin Anshari
Penerbit      : PT Dunia Pustaka Jaya
Tahun Terbit   : 2018
Tebal halaman : 243 halaman
     Â
      Kita hidup di dunia sebagai makhluk Allah Yang Maha Esa. Dimana kita telah diberikan kesempurnaan berupa akal yang dapat membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Karena itu, sebagai makhluk yang paling sempurna, sepatutnya bagi kita untuk menggunakan akal yang telah dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan sebaik-baiknya. Apa bedanya manusia dengan makhluk lain jika mereka tidak menggunakan akalnya. Adanya akal harus digunakan untuk befikir, menganalisa, dan bertanya.
Ada tiga sarana yang digunakan manusia untuk mencari kebenaran yang diinginkan, yakni ilmu, filsafat, dan agama. Tiga hal ini yang nantinya akan mengantarkan manusia pada umumnya untuk menemukan kesimpulan tentang tuhan, alam dan manusia. Hal ini yang mengantarkan H. Endang Saifuddin Anshari menulis buku yang berjudul ilmu, filsafat, dan agama. Didalam buku ini mengupas habis pembahasan mengenai ketiga hal tersebut.
      Bab awal buku ini menjelaskan tentang  perbedaan antara manusia dengan hewan menurut beberapa ahli filsuf seperti halnya Aristoteles, Darwin, Ernst Haeckel dan ahli filsuf lainnya. Sang penulis pun menarik kesimpulan umum bahwasanya antara manusia dan hewan adalah makhluk yang sejenis akan tetapi ada beberapa hal yang membedakannya yang  di tinjau dari ruhaniyyah dan jasmaniah sehingga menjadi makhluk yang berakal sehat, sadar diri dan berbicara berdasarkan akal fikirannya.
H. Endang Saifuddin Anshari berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang beraktivitas, artinya manusia adalah makhluk yang selalu melakukan sebuah pekerjaan dalam hidupnya. Hal inilah yang memicu munculnya permasalahan manusia.
      Manusia adalah makhluk yang selalu bertanya-bertanya serta mencari akan adanya kebenaran. Terdapat 3 teori mengenai kebenaran tersebut yaitu :  Teori Korespondensi, Teori Konsistensi, Teori pragmatis.  Kebenaran juga bisa di sebut dengan lawan dari kesalahan, kebathilan, kesesatan, kesalahan dan kepalsuan. Menurut penulis masih ada 3 cara lain manusia dalam mencari serta menemukan kebenaran. (1) dengan pengetahuan, (2) dengan filsafat, (3) dengan agama.