Mohon tunggu...
Vina WardatusSakinah
Vina WardatusSakinah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Bersama kesulitan pasti ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku Menuju Pemikiran Filsafat

17 Februari 2020   23:36 Diperbarui: 17 Februari 2020   23:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Berfikir logis, sistematis dan kritis. Logis berarti dapat diterima dengan akal sehat. Berfikir sistematis berarti rangkain pemikiran antara satu pemikiran dengan pemikiran lainnya saling berhubungan, sehingga arguman yang dibangun dapat dipertanggung jawabkan. Berfikir kritis berarti kemauan untuk terus menerus mengevaluasi dan mempertanyakan argumen yang mengkalim sesuatu itu benar.

B.     Filsafat Sebagai Modus Pengetahuan

Di awal sudah sempat disinggung bahwa pendidikan terdiri dari 4 macam, yaitu: indrawi, filosofis, ilmiah dan religi. Dalam pembahasan ini juga dapat dipahami bahwa filsafat merupakan salah satu cara manusia untuk mengetahui atau mendapatkan pengetahuan. Dan dari keempat modus diatas tidak seharusnya di pertanyakan manakah yang lebih unggul, tetapi hal yang paling baik dipahami adalah manusia dengan keempat jenis pengetahuan yang dimilikinya tersebut akan semakin menyempurnakan kekuatan pengetahuan yang dimiliki dalam mengarungi kehidupannya di dunia ini.

Ada kalanya juga masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia cukup hanya diselesaikan melalui pengetahuan indrawi saja. Namun ada kalanya juga masalah tersebut harus diselesaikan dengan ilmu pengetahuan ilmiah, filsafat dan agama.

C.    Al-Quran dan Model Berfikir Filosofisnya

Al-Quran dalam pandangan umat islam merupakan kitab suci yang menjadi pedoman bagi umat Islam. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa al-Quran itu adalah Kitabullah yang diturunkan bukan hanya untuk kaum muslim saja, tetapi untuk seluruh alam semesta ini. Al-Quran mengandung banyak sekali ilmu pengetahuan, tidak hanya dari ritualistik dan etis saja, tetapi juga mengandung ajaran-ajaran yang bersifat filsafati.

Wijaya (2009: 1) menjelaskan bahwa dalam proses sejarah setidaknya ada dua model yang dilakukan oleh manusia untuk memahami al-Quran. Pertama, pendekatan yang bersifat analisis, berasal dari disipilin Islam yang sering dipakai dalam tradisi teologi, fiqih, dan tasawuf. Kedua, pendekatan yang menggunakan perangkat dari luar disiplin islam yang dipakai dalam filsafat.

Sebagai sebuah metode, filsafat adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi umat Islam. Filsafat mempunyai legitimasi yang sangat kuat dalam kedudukannya sebagai qiyas syar'i seperti yang digunakan oleh ulama ahli fiqih.

BAB III

TRANSMISI FILSAFAT DALAM TRADISI ISLAM

A.    Momentum Internasionalisasi Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun