Mohon tunggu...
Vina Syayidatul Fitriya
Vina Syayidatul Fitriya Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi IAIN Jember

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme

13 Mei 2020   20:25 Diperbarui: 13 Mei 2020   20:42 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Halo teman-teman semua. Kalian tau nggak sih apa itu Filsafat Pendidikan Esensialisme? Dan siapa saja tokoh didalamnya?

Mungkin kalian akan bertanya-tanya. Nah pada artikel ini akan dijelaskan apa itu filsafat pendidikan esensialisme dan juga tokoh-tokoh yang berperan didalamnya.


Esensialisme ini sendiri berasal dari Amerika Serikat. Aliran ini adalah suatu aliran yang menginginkan untuk kembali kepada kebudayaan-kebudayan terdahulu atau lama. Mengapa? Karena menurut aliran ini kebudayaan lama itu merupakan warisan sejarah yang tidak bisa dilupakan begitu saja dan sudah banyak menunjukkan manfaat atau keunggulan tersendiri bagi masyarakat. Aliran ini juga berpandangan bahwa dalam pendidikan itu harus berpijak terhadap nilai-nilai baik yang nantinya dapat memberikan dampak yang baik atau manfaat bagi masyarakat.

Lalu untuk tokoh-tokoh filsafat pendidikan esensialisme ini sendiri terdiri dari empat tokoh antara lain:

1.William C. Bagley
William ini mengemukakan bahwasanya filsafat pendidikan itu mempunyai ciri-ciri antara lain minat yang sangat kuat pada peserta didik, bimbingan dan juga pengawasan oleh orang tua, kedisiplinan dalam belajar.

2. Johan Frieddrich Herbart
Beliau berpendapat bahwasanya tujuan pendidikan itu adalah untuk penyesuaian jiwa seseorang terhadap kebijaksanaan Tuhan. dan proses agar sampai pada tujuan pendidikan itu bisa kita sebut dengan pengajaran.

3. William T. Haris
Menurutnya tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya suatu realitas dimana susunan tersebut tidak terelakan dan juga bersatu dengan kesatuan sekolah yaitu lembaga yang memelihara adanya nilai turun temurun dan menjadi penuntun bagi masyarakat.

4. Johan Frederich Frobel
John Frederich ini berpendapat bahwa dalam dunia pendidikan ia memandang setiap anak itu kreatif. Sehingga peran atau tugas pendidikan yaitu membimbing si anak tersebut menuju arah kesadaran diri mereka secara murni dan sesuai dengan fitrah kejadian itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun