Mohon tunggu...
Dr. Ir. Vina Serevina
Dr. Ir. Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Pendidikan Fisika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

S1 Teknik Fisika ITB S2 Magister Manajemen UPI Jakarta S3 Manajemen Pendidikan UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penerapan Konsep Fisika terhadap Pengawetan Makanan dalam Kehidupan Sehari-hari

10 November 2021   16:05 Diperbarui: 7 Desember 2021   10:07 5659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.foodnetwork.com

Kemudian, kita akan mengilustrasikan konsep fisika pada pengawetan makanan dengan melakukan pemanasan. Pemanasan adalah suatu proses memasukkan bahan makanan pada suhu tinggi. Pemanasan bertujuan mengurangi populasi mikroorganisme atau membunuh mikroorganisme yang ada dalam bahan makanan dan untuk menginaktifkan enzim. Pemanasan yang digunakan tergantung dari jenis produk yang akan diawetkan. Cara perambatan panasnya dapat terjadi secara konduksi dan konveksi. Konduksi terjadi jika energi berpindah dengan jalan sentuhan antar molekul atau perambatan panas terjadi dimana panas dialirkan dari satu partikel ke partikel lainnya tanpa adanya gerakan atau sirkulasi. Perambatan panas secara konduksi berlangsung secara lambat. Umumnya konduksi terjadi pada bahan berbentuk padat, seperti daging, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. Sedangkan, konveksi terjadi jika energi berpindah melalui aliran dalam media cair atau perambatan panas dimana panas dialirkan dengan cara pergerakan atau sirkulasi molekul dari zat yang satu ke zat yang lainnya. Pemanasan secara konveksi berlangsung secara cepat. Umumnya konveksi terjadi pada bahan berbentuk cair seperti, sirup, air, dan lain-lain. Selain itu, perambatan panas dapat terjadi secara radiasi dimana panas dialirkan secara pancaran dan berlangsung tanpa media, misalnya sinar matahari. Pada bahan pangan yang dikalengkan, perambatan panas yang terjadi dapat secara konduksi dan konveksi, contohnya buah-buahan dalam kaleng yang diberi sirup, perambatan panasnya terjadi secara konduksi pada buahnya dan konveksi pada sirupnya. 

Dampak-dampak yang ditimbulkan dalam pengawetan makanan ada dua, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari adanya pengawetan ini adalah dapat membuat makanan lebih tahan lama dan tidak menyebabkan banyak limbah makanan busuk. Lalu, dampak negatif dari adanya pengawetan ini adalah zat-zat atau bahan pengawet yang ditambahkan dalam pengawetan dapat membuat makanan kehilangan nilai gizinya. Selain itu, teknik dari pengawetan dapat menghilangkan rasa asli dari makanannya, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebih karena menimbulkan efek samping yang dapat mengganggu proses kerja tubuh bahkan dapat memicu penyakit kanker. 

Dari pembahasan ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa banyak cara dalam melakukan pengawetan makanan, khususnya yang menerapkan konsep fisika. Pengawetan makanan yang dilakukan juga dapat menimbulkan berbagai dampak yang tentunya mempengaruhi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita perlu menambah pengetahuan dan wawasan yang luas agar dapat lebih selektif dalam memilih makanan berpengawet. Selain itu, pengawetan makanan sangat erat kaitannya dengan ilmu fisika. Beberapa konsep fisika yang diterapkan pada pengawetan makanan, meliputi: Suhu, Energi, Tekanan, Hampa Udara, Kalor dan Termodinamika. Mungkin hanya sampai sini tulisan yang dapat saya jabarkan. Jika terdapat kesalahan kata, mohon dimaafkan. Kritik dan saran bagi pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki artikel ini agar dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. 

DAFTAR PUSTAKA 

Afrianti, L. H. 2008. Teknologi pengawetan pangan. 

Harefa, A. R. 2019. Peran Ilmu Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari. Warta Dharmawangsa, 13(2). 

Palupi, N. S., Zakaria, F. R., & Prangdimurti, E. 2007. Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi Pangan. Modul e-Learning ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan Fateta-IPB, 1-14.

Pravitasari, O. T., Widodo, W., & Purnomo, T. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Blog Berorientasi Literasi Sains Pada Sub Materi Perpindahan Kalor. Jurnal Pensa UNESA,3(03). 

Suprayitno, E. 2017. Dasar pengawetan. Universitas Brawijaya Press. 

Widodo, A. S. 2015. Selubung Radiasi untuk Efisiensi Penggunaan Energi pada Kompor Gas. Rekayasa Mesin, 5(3), 291-295. 

Winarno, F.G.I. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan konsumsi. Jakarta; Gramedia Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun