Mohon tunggu...
Vina Rosiana
Vina Rosiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (22107030054)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Kelas B (22107030054)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pasang Behel Jangan ke Tukang Gigi!!

5 Juni 2023   19:24 Diperbarui: 5 Juni 2023   19:33 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perawatan behel gigi haruslah dilakukan oleh ahli yang memiliki sertifikasi dibidangnya. Jika kamu bersikukuh melakukan perawatan di tukang gigi, alih alih mendapatkan gigi yang rapi, nyatanya malah mendapat kerusakan gigi yang parah.

Di sini saya mau bercerita tentang kisah saya melakukan perawatan behel. Sebelumnya saya tidak berekspetasi bahwa nyatanya sekarang saya melakukan perawatan behel di dokter spesialis orthodontist. Memang terbilang cukup mahal tapi saya rasa sangat worth it.

Pada bulan Juli tahun 2022 lalu, saya melakukan pemasangan behel. Ada urutan atau tata cara yang harus dilakukan sebelum pemasangan behel. Seperti membuat cetakan gigi, melakukan rongten, scalling gigi dan konsultasi dengan dokter ortho apa yang saya keluhkan serta membuat rencana perawatan. Waktu itu saya mengeluh tidak percaya diri karena gigi yang overbite, dan saat mengunyah makanan akan terdengar 'Cetak' dari rahang saya.

Dokter ortho mengatakan rahang bunyi saat makan terjadi karena mengunyah hanya satu sisi. Memang benar, selama ini saya mengunyah makanan hanya di sisi kanan karena gigi geraham di bagian kiri porposinya tidak pas dan ada gigi yang posisinya tidak beraturan. Hal ini membuat saya tidak nyaman ketika mengunyah di sisi kiri.

Saat saya dan dokter membuat rencana perawatan, dokter menjelaskannya dengan detail. kira kira memerlukan 2,5 tahun sampai 3 tahun saya harus memakai behel, akan tetapi semua tergantung juga kepada komitmen saya yang rajin atau tidaknya saya control ke klinik. Juga dijelaskan kemiringan gigi saya berapa derajat, dan diberi tahu derajat yang normal itu berapa.

Proses pemasangan behel berjalan dengan lancar, tapi rasa ngilu setelah pemasangan tidak bisa saya utarakan dengan kata-kata. Satu hari setelah pemasangan, saya merasa hidup saya berat. Bayangkan saja hanya memakan pudding yang lembut terasa sangat ngilu. Sekitar 4 hari saya belum bisa makan nasi, hanya minum susu, pisang yang dikerik dengan sendok, terkadang makan roti yang dicelupkan dengan susu sereal. Tapi saya mengingatkan diri saya, fase fase ini akan berlalu. Seminggu kemudian, saya sudah bisa makan apa yang saya mau, namun masih menghindari makanan yang keras.

Saat membuat rencana perawatan, awalnya saya takut mendengar akan ada 4 gigi saya yang dicabut nantinya, dokter juga memberi tahu gigi mana saja yang akan dicabut dengan memperlihatkan hasil cetak gigi saya kemarin. Namun, nyatanya tidak sesakit yang saya bayangkan. Gusi saya di suntik bius dibagian dalam dan luar, dan merasa pipi saya seperti mati rasa atau kebas. Sekali pencabutan langsung 2 gigi (gigi atas dan gigi bawah) dan control berikutnya juga seperti itu. Setelah pencabutan selesai, dokter memberi tahu agar tidak berkumur terlalu keras, dan jangan minum atau makan sesuatu yang panas.

Sumber: Freepik (Gigi Overbite)
Sumber: Freepik (Gigi Overbite)

Melakukan perawatan behel memerlukan komitmen yang tinggi, dan memerlukan biaya yang tidak murah biaya yang saya keluarkan saat pemasangan behel konvensional (atas dan bawah) ialah 6,8 juta, biaya ini belum termasuk cetak gigi, rongten, scalling dan cabut 4 gigi. Mungkin jika diakumulasi, memerlukan biaya sekitar 10 Juta. Saat ini setiap control mengeluarkan biaya 200 ribu sampai 300 ribu per bulan.

Saya merasakan banyak manfaat setelah menggunakan behel yang ditangani oleh dokter gigi spesialis orthodontist. Rahang saya kini tidak lagi bunyi ketika makan. Melihat gigi saya yang sudah mulai mundur membuat saya sangat Bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun