Mohon tunggu...
vina milananurdianti
vina milananurdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - civitas akademika

pribadi yang menumpah-ruahkan hobi merangkai kata, semoga bisa menjadi benih cinta di hati pembaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali HIV/AIDS, Fakta dan Mitos

1 September 2022   20:12 Diperbarui: 1 September 2022   20:21 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi orang awam, HIV/AIDS merupakan satu penyakit infeksi yang menyerang kekebalan tubuh. Nyatanya hal tersebut tidak bisa dikatakan benar karena HIV dan AIDS menjadi dua hal yang berbeda. HIV adalah virus, sedangkan AIDS merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus tersebut. Mengenai penjelasan yang lebih lengkap, yuk pahami informasi berikut ini!

HIV atau Human Immodeficiency Virus merupakan sebuah virus yang tergolong menyerang kekebalan tubuh seseorang dengan menghancurkan bagian sistem imun yang spesifik. 

Bagian sistem imun ini dikenal sebagai CD4. Akibat penurunan daya tahan/kekebalan tubuh, maka seseorang akan sangat rentan terhadap berbagai peradangan, seperti tuberculosis, kandidiasis, kulit, dan lain sebagainya.

Sementara AIDS atau Acqiured Immunodeficiency  adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh virus HIV atau bisa dikatakan dampak jangka panjang dari virus tersebut. Lebih mudahnya, tidak semua pengidap infeksi HIV akan terkena penyakit AIDS, sedangkan pengidap AIDS sudah pasti mengalami penularan virus HIV.

Sampai saat ini, pemahaman masyarakat terkait penyakit HIV/AIDS perlu ditingkatkan kembali. Hal ini menyebabkan berbagai stigma negatif muncul sehingga informasi yang diterima tidak benar adanya atau bisa dikatakan mitos belaka. 

Jika kasus ini terjadi berlarut-larut bisa menyebabkan terjadi peningkatan terhadap pengidap HIV/AIDS. Tidak hanya itu saja. para pengidap juga terkena imbasnya. 

Mereka merasa enggan menerima pengobatan yang nantinya bisa menyebabkan kematian. Berikut merupakan Fakta dan Mitos seputar HIV/AIDS yang perlu dipahami!

  • Mitos   : Nyamuk menjadi perantara terkait penularan HIV
  • Sejauh ini masih tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa serangga khususnya nyamuk dapat menularkan virus tersebut. Faktanya, nyamuk tidak akan mengalirkan darah milik orang sebelumnya kepada orang yang akan dihinggapi selanjutnya.

  • Selain itu, juga HIV dalam serangga tidak bertahan lama. HIV memang berpotensi menularkan virus melalui darah, namun tidak termasuk gigitan serangga

  • Mitos   : Penularan HIV melalui kontak fisik sehari-hari, seperti jabatan tangan, pelukan, bersin, dan lain sebagainya
  • Kita kerap kali mendengar sebuah ajakan terkait HIV/AIDS "Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya". Ajakan tersebut perlu digencarkan kembali mengingat mitos-mitos sudah wara-wiri memenuhi media online. 

  • Perlu diketahui bahwa HIV hanya menular melalui pertukaran cairan tubuh tertentu, seperti: darah, sumsum tulang belakang, air mani, cairan vagina dan anus, serta ASI. Biasanya virus tersebut masuk melalui selaput lendir, luka terbuka, atau goresan luka di orang yang tidak terkena HIV. 

  • Jadi, kalian tidak perlu khawatir ketika berada di satu ruangan dan menghirup udara yang sama dengan orang yang terinfeksi karena memang penularan HIV hanya melalui cairan tubuh tertentu.

  • Mitos   : Tanda dan Gejala langsung muncul
  • HIV seringkali tidak menunjukkan gejala maupun tanda  bagi orang yang terinfeksi. Faktanya, gejala dan tanda baru muncul setelah 10 tahun. Biasanya, gejala awal ditandai dengan flu yang baru muncul setelah 10 tahun setelah terjadi infeksi pertama. 

  • Maka dari itu, dibutuhkan kesadaran dan kepekaan masyarakat agar rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama penyakit HIV/AIDS karena speperti yang kita ketahui bahwa penyakit ini tidak mengenal usia. Dewasa, remaja, anak-anak bisa berpotensi terinfeksi jika tidak menjaga kesehatan maupun pergaulan.  

  • Mari bersama meluruskan mitos atau kesalahpahaman terkait HIV/AIDS karena dukungan dari orang terdekat juga masyarakat sangat dibutuhkan terutama bagi penderita agar bisa menjalani pengobatan dengan semangat danpenuh harapan. 

  • Selain itu, kita juga harus melawan stigma-stigma negatif terkait HIV/AIDS yang muncul guna menekan peningkatan kasus penularan HIV/AIDS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun