Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Pemerintah Non PNS

Tertarik pada isu-isu pembangunan. Berjuang untuk perubahan positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rentetan Kasus Perkosaan, Akankan Berdampak pada Citra Buruk Pesantren?

25 Juni 2022   08:52 Diperbarui: 25 Juni 2022   08:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://jabar.inews.id/berita/ini-tampang-ustaz-hw-pemerkosa-belasan-santriwati-pesantren-di-bandung

Maraknya kasus perkosaan yang terjadi di pesantren sekilas menimbulkan pertanyaan. Bagaimana mungkin seorang pimpinan di sebuah lembaga pendidikan islam tega menodai kesucian anak didiknya. Bukankah seharusnya mereka melindungi, mengayomi dan memberikan contoh teladan bagi masyarakat. mengapa sebaliknya?

Mungkin pemikiran ini akan otomatis muncul di benak masyarakat ketika membaca atau memonton sebuah berita tentang kasus perkosaan yang terjadi di lingkungan pesantren.

Mirisnya, kasus perkosaan seorang pimpinan kepada santrinya bukan hanya dialami di satu daerah saja. sebut saja Bandung misalnya, ternyata bukan satu-satunya kota dimana terdapat ustadz yang memperkosa santrinya. Setelah diungkap kasusnya ada belasan bahkan pada tahun 2021 tercatat terjadi di 27 daerah.

Kasus serupa ternyata terjadi di Jambi, Banyuwangi, Subang, Kutai Kartanegara,Tasikmalaya, Jombang, dan Lombok Timur. Rentetan kejadian ini sebenarnya secara langsung atau tidak, telah mencoreng nama baik pesantren.

Jika kasus ini terus terjadi lagi bahkan dibesar-besarkan, bukan tidak mungkin stigma masyarakat terhadap pesantren akan berubah.

Menyikapi hal ini memang dikembalikan lagi kepada masyarakat. pesantren sebagai institusi yang menyediakan jasa dalam pengajaran agama dan masyarakat sebagai pihak yang menerima pengajaran agama sebenarnya dua pihak yang sama-sama saling membutuhkan.

Tidak adil rasanya jika kita menyangkut pautkan ini dengan ajaran agama. Padahal masih ada jutaan pesantren di Indonesia yang memberikan banyak kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.

Pada akhirnya, jika masyarakat berniat untuk menyekolahkan anaknya ke pesantren, mereka perlu memperketat seleksi pesantren yang akan dimasukinya. Tulisan berlanjut ke judul selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun