Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Pemerintah Non PNS

Tertarik pada isu-isu pembangunan. Berjuang untuk perubahan positif

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Meski Terasa Berbeda, Bulan Ramadan Harus Tetap Ceria

30 April 2020   07:12 Diperbarui: 30 April 2020   07:23 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak pernah ada seorang pun yang membayangkan bulan ramadhan akan sesepi ini. tulisan ini dimaksudkan untuk mengenang peristiwa yang mungkin tak akan pernah kita lupakan seumur hidup kita. hari ini Bulan ramadhan yang ke 1441 Hijriah pada tahun 2020 telah terjadi wabah yang mengerikan. yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus berukuran 500 micro yang jika menjangkit seseorang efeknya bisa menimbulkan kematian. terpaksa seluruh aktivitas sosial dan ibadah berjamaah pun dihentikan sementara. 

namun ramadhan tetap datang dan tetap harus disambut dengan riang gembira. tak ada alasan untuk bersedih meskipun cobaan datang melanda. bagaimana tidak di bulan yang penuh berkah ini Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu neraka, Allah melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang melaksanakan ibadah

cara untuk bahagia tidak datang dari luar, kita yang menciptakan kebahagiaan termasuk dalam kondisi sulit ini. meskipun kita tidak dapat melaksanakan ritinitas ramadhan seperti biasa seperti melakukan buka bersama sahabat atau keluarga, shalat berjamaah di masjid bahkan shalat tarawih pun harus dilakukan dirumah, terdapat beberapa aktivitas lain yang dapat kita lakukan bersama keluarga dirumah. khusus bagi saya karena sudah memiliki dua orang anak, saya berniat mengajarkan dan membiasakan anak kebiasaan-kebiasaan yang baik selama bulan ramadhan

pelajaran pertama yang saya ajarkan selama bulan puasa ini adalah sabar. sabar ini tidak akan dipelajari secara formal disekolah, namun ia merupakan pelajaran kehidupan dan harus diajarkan sejak dini. sabar adalah menahan diri , pasti akan ada kesulitan ketika mengajarkan sabar kepada anak. apalagi saat anak diajarkan untuk berpuasa, maka saat itulah ujian kesabaran sedang dilakukan oleh anak, sabar bagi seorang anak sangatlah sulit apalagi sabar menahan godaan makan dan minum. 

bagi orangtua yang telah terbiasa mungkin berpuasa adalah hal yang biasa saja, tetapi harus diingat jika tidak dilatih sejak dini, maka kesabaran tidak akan muncul dengan sendirinya. selain mengajarkan sabar dengan berpuasa belajar sabar dapat dilakukan ketika bermain. 

saat anak mengalami masalah dengan mainannya orangtua harus mengajarkan sabar dengan membuat anak berusaha untuk memperbaiki mainannya. bagi sebagian anak mungkin saat pertama kali mendapati mainannya rusak akan merengek dan disanalah peran orangtua untuk menenangkan anak dan menguatkan bahwa dia bisa memperbaiki mainannya sendiri

pelajaran kedua yang saya ajarkan kepada anak selama bulan ramadhan adalah sedekah. "sharing is caring" sedekah tak perlu besar jumlahnya namun yang terpenting adalah kemampuan dan niat anak untuk memberi, saya sendiri mulai mengajarkan anak bersedekah dengan hal sederhana yaitu dengan memberi makan hewan kucing. 

karena di sekitar komplek terdapat banyak sekali kucing terlantar, sudah menjadi kewajiban kita sebagai sesama mahluk hidup untuk peduli terhadap nasib mahluk lainnya. memberi makan kucing dapat kita lakukan sehari sekali saja namun dilakukan secara konsisten, selain mengajarkan anak berbagi dan berkasih sayang kepada mahluk hidup anak pun diajarkan komitmen untuk konsisten menjalankan sesuatu

ramadhan yang berbeda jika terus menerus dipikirkan sebagai masalah dan bersedih hati malah akan menambah beban hidup. baiknya kita mencari cara-cara yang membuat hidup kita terasa lebih berkah dan bahagia dengan melakukan hal kecil yang bermanfaat contohnya

#kisahramadhan #covid19 #ramadhankarim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun