Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Pemerintah Non PNS

Tertarik pada isu-isu pembangunan. Berjuang untuk perubahan positif

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pepes Ikan Kembung; Antara Gizi, Tradisi, dan Makanan Kaya Nutrisi

1 Maret 2020   17:11 Diperbarui: 1 Maret 2020   17:20 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tutorialkreasibarangbekasbotolplastik.blogspot.com

Sebagai negara maritim yang 70% wilayahnya meruakan perairan, ikan dan hewan air lainnya adalah hal yang tak dapat dipisahkan dari negara kepulauan ini. Tangkapan ikan yang melimpah dan beragam menjadi andalan dan keunggulan tersendiri khususnya di wilayah yang dekat dengan laut atau dikelilingi sungai. 

Namun ironisnya ditengah kekayaan bahari yang melimpah terdapat fakta yang cukup mengejutkan. dibanding negara lain yang pasokan ikannya tidak melimpah, orang Indonesia bukanlah masyarakat yang menggemari ikan, sebaliknya konsumsi daging dan makanan olahan sangat tinggi peminatnya. 

Rendahnya angka konsumsi ikan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah harga ikan yang tidak ekonomis dan tidak dibiasakannya mengkonsumsi makanan bergizi sejak kecil, disebabkan oleh rendahnya pengetahuan Ibu terhadap gizi anak. atau bisa jadi terdapat kebiasaan konsumsi atau kurang mampunya mengolah Ikan menjadi santapan lezat sehingga orang lebih memilih asupan protein lain yang lebih lezat yakni daging.

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang dapat dikatakan minim resiko jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan dengan porsi yang besar. berbeda dengan daging yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menimbulkan sejumlah penyakit kronis. selain itu dalam perbandingan harga, harga ikan jauh lebih rendah dari harga daging. namun terkadang terdapat berbagai kampanye negatifterhadap ikan, khususnya ikan laut. 

Acara-acara Televisi yang sebenarnya bertujuan untuk mengingatkan dan berhati-hati justeru terkesan seperti menyelenggarakan kampanye negatif terhadap ikan. ikan laut dipersepsikan sebagai makanan yang kurang sehat dan tidak segar karena sudah berhari-hari ditangkap nelayan dan terdapat kemungkinan ditambahkan bahan berbahaya supaya awet seperti formalin. hal ini tak jarang menimbulkan kekhawatiran di benak masyarakat, yang pada akhirnyamasyarakat lebih memilih panganan yang lebih aman, segar dan murah.

Salah satu ikan laut yang kaya akan omega 3 setara ikan salmon adalah ikan kembung. Ikan ini sangat banyak sekali terdapat di perairan Indonesia. jika masyarakat biasa membeli Ikan salmon yang notabene adalah impor dari Rusia dan Cina ada baiknya sekarang memilih ikan kembung sebagai sumber protein. karena ikan ini digadang-gadang memiliki kandungan protein setara dengan ikan salmon. 

Terdapat beragam cara untuk mengolah ikan kembung. salah satunya adalah dengan disteam atau kita lebih familiar dengan istilah pepes. ikan diolah dengan distam selain dapat mengurangi penggunaan minyak, sapat meningkatkan citarasa jika dikukus dengan menggunakan daun pisang dan ditambahkan daun lain diatasya sep[erti daun salam, serai dan daun kemangi. waah sudah terbayang kan seperti apa lezat aromanya.

adapun bumbu yang diperlukan untuk mengukus ikan kembung adalah, bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe yang banyak, kunyit dan tambahkan cabe sebagai cita rasa. tetapi jika makanan ini akan dihidangkan untuk anak tidak perlu menggiling cabe dengan bumbu. cukup masukkan saja cabe utuh supaya dapat dimakan juga oleh orang dewasa. 

Setelah dikukus kurang lebih 15-30 menit, ikan ini dapat dapat dihidangkan bersama dengan keluarga, jangan luoa sebelum ikan dilumuri dengan bumbu dan beraneka daun, lumuri ikan dengan garam secukupnya. setelah matang, ikan pepes kembung, siap dinikmati bersama-sama dengan keluarga. bahkan anak pun dapat menikmati sajian ini dengan banyak dan lahap.

#Panganlokalkayanutrisi

#olahankembung

#Olahanikanikankembung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun