Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Pemerintah Non PNS

Tertarik pada isu-isu pembangunan. Berjuang untuk perubahan positif

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Transformasi DI-TII ke ISIS

22 Februari 2020   13:55 Diperbarui: 22 Februari 2020   13:59 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Sejak bom Bali 2002, banyak yang mengaitkan antara DI-TII dengan Jamaah Islamiah hingga Ansharut-Daulah, beberapa Ahli menyatakan bahwa kelompok-kelompok tersebut sebenarnya tidak benar-benar melebur melainkan bertransformasi mulai dari nama, pola serangan, hingga target serangan yang
akan diteror.

Pada tahun 60-an adalah fase pertama kelompok islam radikal di indonesia
beraksi dan berakhir dengan damai namun para pelaku tidak dibina, kemudian di tahun 70-an gerakan radikan kembali bangkit dengan nama
Komando Jihad yang anggota-anggotanya masih merupakan simpatisan dan
anggota dari Darul-Islam, periode ketiga adalah periode 80-an yaitu periode
Jamaah Islamiyah yang dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir dan Abdullah
Sungkar.


Menurut M Zaki Mubarak, Abu Bakar Baasyir adalah Aktor yang paling
berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya gerakan terorisme di
Indonesia. Menurut Salahuddin dalam (M. Zaki Mubarak: Dari NII ke ISIS) Abu Bakar
Ba'asyir dan Abdullah Sungkar sebelumnya aktif di Dewan Dakwah, dan
bergabung ke NII pada tahun 1990-an. Lalu beberapatokoh yang kemudian
mendirikan organisasiIslam radikal pun sempat bergabung dengan NII seperti
Irfan Awwas yang menjadi ketua MMI (Majelis Mujahidin Indonesia) dan
saudaranya Fihiruddin atau Abu Jibril
Pada tahun 1980.an abu bakar ba'asyir dan Abdullah Sungkar memiliki peran
penting terhadap pemberangkatan para pemuda ke Afganistan. Konon para
pemuda yang pergi ke Afganistan tersebut melakukan latihan militer dan
merakit senjata. 

Setelah kepulangan mereka dari Afganistan kemudian Abu Bakar Ba'asyir mendirikan Jamaah Islamiyah yang kemudian diduga sebagai asal mula gerakan radikal Islam dengan aksi penyerangan bunuh diri.


Menurut data yang dirilis International Crisis Group, menemukan data-data yang
berkaitan dengan latar belakang para mujahidin baru ini, sebagian dari mereka
ternyata masih memiliki kaitan, baik langsung ataupun tidak langsung hubungan
kesejarahan, dengan saudara atau anggota lain yang terlibat dalam perjuangan
mendirikan negara Islam2 Dibanding dengan kelompok radikal Islam lain, saat ini ISIS adalah organisasi yang paling disoroti dunia sebagai kelompok yang berusaha mendirikan negara islam. 

Tempat mereka melakukan pemberontakan adalah di Suriah dan Iraq.
Pada tanggal 29 Juni 2014 ISIS mendeklarasikan ke-Khilafahannya. Ideologi
ISIS dicirikan sebagai Salafi, Jihadi, dan Wahabi, serta sikap Anti Syi'ah yang
sangat kuat, Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat beberapa organisasi yang diketahui
mendukung, bahkan berafiliasi dengan ISIS seperti Jamaan Ansharut Daulah.


Jadi jika ditarik benang merah tentang jaringan dan sejarah terorisme, kelompok-kelompok yang telak memberontak lebih dulu memiliki relasi kuat baik secara historis, ideologis bahkan biologis

#dariditiikeisis

#isis

#ditii

#transformasiditiikeisis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun