Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rp.57 Milyar Dana Keluar Kalau Status Darurat Banjir di Tanda Tangani Gub DKI Jakarta, Makanya Banjir di Pelihara

27 Februari 2016   21:19 Diperbarui: 27 Februari 2016   22:47 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="https://assets.kompas.com/data/photo/2016/02/27/120156520160227-090259780x390.jpg"][/caption]Apa saja akan dilakukan oleh Manusia untuk mendapatkan uang. Kalimat ini lebih manis daripada kalimat yang lebih frontal tentang cara mendapatkan uang. Kalimat yang menyatakan "cara mendapatkan uang dengan jalan yang haram tinggal sedikit,apalagi mendapatkan uang dengan cara yang halal". Itulah gambaran dari bagaimana susahnya mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.tapi slogan di atas tidak berlaku universal.

Masih banyak Manusia yang baik baik dan masih percaya, yakin untuk mendapatkan uang ada banyak cara yang tidak melanggar aturan,hukum dan norma. Rezeki setiap Manusia yang hidup di atas Bumi ini sudah di atur oleh Sang Maha Pengatur, Allah SWT dan Manusia di haruskan bekerja keras,ber doa dan tetap yakin dengan janji janji Allah SWT.

Di DKI Jakarta yang penduduk nya sangat padat dan banyak godaan serta banyak tuntutan atau sumber yang mengharuskan Manusia agar bisa mendapatkan uang sebanyak banyak nya, guna untuk tidak sekedar memenuhi kebutuhan hidup yang dasar saja.tapi lebih banyak uang di perlukan untuk hal hal yang menyangkut status sosial. Kehidupan yang dijalankan oleh sebagian Manusia yang selalu menuruti hawa nafsu, tidak lagi bisa berpikir sehat,ini juga yang jadi akibat kenapa ada Manusia yang tidak pernah puas dan merasa cukup dalam hal memiliki uang. Inilah yang disebut istilah oleh Ahok Gubernur DKI Jakarta sebagai orang jahat.

Semua apa saja yang bisa di olah untuk mendapatkan uang akan mereka olah, tanpa memikirkan resiko, akibat nya pada orang lain,karena memang tujuan nya adalah mendapatkan uang.Banjir yang sudah jadi sebuah bencana langganan tiap tahun melanda banyak kawasan di DKI Jakarta,bisa di olah untuk mendapatkan uang.

Basuki Tjahaya Purnama dalam sebuah kesempatan mengatakan "pada awal 2015, sejumlah orang mendatanginya agar segera menandatangani surat status darurat banjir. Tujuannya agar instansi yang menangani masalah banjir bisa langsung menggelontorkan dana hingga Rp 57 miliar".disini

Apa yang bisa di simpulkan dari pernyataan AHOK diatas.adalah ada pihak atau kelompok yang disebut sebuah kumupulan orang orang jahat memanfaatkan kejadian atau kondisi yang diakibatkan oleh banjir di kawasan DKI Jakarta, di gunakan untuk mendapatkan uang, besarnya Rp 57 Milyar,jumlah yang besar bisa didapat di setiap kali ada bencana banjir di DKI Jakarta. Asal ada sebuah tanda tangan Gubernur yang menyatakan bahwa keadaan banjir sudah di nilai status nya darurat banjir.

Sudah berapa kali kejadian atau status darurat banjir  terjadi di DKI Jakarta sejak dulu sebelum Ahok jadi Gubernur?, maka sebanyak itu lah dana yang di gelontorkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk dana darurat banjir. Jadi bisa dikatakan keadaan banjir di Jakarta ada by design juga.Karena setiap ada banjir maka dibuatlah suatu kondisi atau keadaan dimana semua kawasan terlihat tidak aman, rakyat resah dan pengungsi ada dimana mana,jalanan tidak bisa di lewati,air tergenang di semua wilayah dengan ketinggian yang sudah menghawatirkan, dan untuk itu diperlukan keputusan kondisi sudah dalam keadaan status darurat banjir. Di saat yang bersamaan setelah keputusan darurat banjir di tandatangani, maka keluarlah uang dari instansi yang menangani masalah banjir Negara/Daerah.

Sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta, tentulah Ahok akan berupaya agar masyarakat atau rakyat yang tinggal di wilayah Jakarta tidak mengalami banjir yang sama dari tahun ke tahun, karena membuat rakyat menderita dan mengalami kesusahan,apalagi ada bencana bahaya penyakit yang akan datang menyusul, karena genangan air yang kotor. Untuk itu banyak kebijakan dan keputusan yang sudah di laksanakan oleh Ahok dan sampailah pada sebuah kesimpulan, bisa memetakan wilayah atau kawasan yang tidak kena bencana Banjir dan masih akan kena Banjir.

Kalaupun di wilayah yang dipetakan tidak kena Banjir, pada kenyataan nya kena Banjir juga,maka ada sesuatu yang harus di curigai,selain hujan.Itulah yang sudah dibuktikan oleh Ahok, contoh adalah kasus yang terjadi di wilayah Medan Merdeka Selatan,kawasan Medan Merdeka Selatan banjir. Ahok tidak percaaya dengan keadaan tersebut, angsung saja memanggil para anak buahnya agar segera memeriksa apa penyebab banjir itu terjadi, sebab semua saluran di sana sudah diperbaiki dan dibersihkan, kemudian disamping itu ada dua waduk yang menampung air hujan sudah di siapkan.

Apa yang ditemukan oleh anak buah  Ahok di kawasan Medan Meredeka Selatan adalah tumpukan kulit kabel-kabel bekas yang luar biasa banyaknya, menyumbat saluran-saluran air di kawasan Medan Merdeka Selatan. Setelah semua di garap dan dibersikankan, air kembali mengalir lancar,banyaknya sampah yang terkumpul ada sekitar satu truk besar.

Ini adalah sebuah kegiatan dan usaha dari kelompok orang orang jahat menurut Ahok, yang tidak suka DKI Jakarta tidak banjir karena ada hubungan dengan dana sebesar Rp 57 Milyar, kalau sebuah kondisi dinyatakan dalam keadaan status Darurat Banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun