Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Klub Jadi Alat Bargaining,PT.LI Terlena dan LNM Kehilangan Arah.

29 Oktober 2015   15:14 Diperbarui: 29 Oktober 2015   16:15 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham PT.Liga Indonesia, yang sekarang sudah tidak sibuk seperti saat PSSI sedang dalam kondisi sehat wal afiat.Sangat menghawatirkan,PT.Liga Indonesia pada saat ini,sedang mengalami kerugian secara akumulasi sebesar 7,5 Milyar Rupiah.Kerugian ini akibat tidak ada nya kegiatan selama PSSI di bekukan oleh Pemerintah,terlihat jelas kondisi PSSI yang sedang di bekukan,membawa pengaruh yang besar pada PT.Liga Indonesia.

Kondisi sepakbola Indonesia yang mengakibatkan PT.Liga Indonesia susah dan tidak bisa bergerak sama sekali.Tunggu sampai status PSSI cair ,baru barangkali bisa bergerak.Terlihat dari kenyataan yang ada PT.Liga Indonesia sangat dan sangat tergantung pada PSSI.Ini bisa jadi karena saham saham PT.Liga Indonesia di miliki oleh PSSI dan 18 Klub Klub yang tergabung dalam Indonesia Super Liga.

La Nyalla sebagai Ketum PSSI yang dibekukan,akan selalu berusaha melakukan berbagai manuver dan dengan segala cara,agar kegiatan PT.Liga Indonesia tetap bisa di putar dan di jalankan,supaya ada uang masuk,seiring dengan itu,kerugian PT.LI bisa di kurangi,bahkan kalau bisa mendapat keuntungan.

Di saat kondisi PT.Liga Indonesia merugi,apakah Klub Klub akan tetap berdiam diri dan hanya menunggu dan selalu terikat dengan PSSI dan PT.Liga Indonesia.Sementara di saat yang susah ini, ada kesempatan untuk mengikuti Turnamen Piala Sudirman, yang mendatangkan uang masuk,tanpa melibatkan PT.Liga Indonesia dan kemungkinan uang yang akan di terima,sebagai pemasukan, tidak ada pemotongan pemotongan dan segala macam nya.Sanksi apa yang di peroleh dari PSSI yang dibekukan,kalau tidak mentaati keputusan PSSI yang dibekukan.Sedangkan PT.Liga Indonesia sudah tidak bisa bergerak dan tidak bisa memberi peluang yang mendatang uang,malah menderita kerugian.

Kepentingan Klub dan kepentingan PSSI yang dibekukan memang sama,perlu uang masuk agar supaya bisa membantu kinerja PT.Liga Indonesia.Kalau PT.Liga Indonesia tidak jalan,maka Klub akan mencari cara dan jalan sendiri sendiri,untuk dapat menutupi biaya biaya yang timbul dari kegiatan yang dilakukan Klub.Disinilah masalah atau dilema yang timbul dan di alami oleh Klub.tetap ber sikukuh bersama PT.Liga Indonesia,atau mendapatkan uang masuk tanpa melalui PT.Liga Indonesia.Toh kerugian yang dialami oleh PT.Liga Indonesia,akan di rasakan oleh semua pemegang saham.

Kondisi yang sedang susah ,bisa menentukan keputusan yang di ambl oleh Klub ISL,memutuskan ikut kebijakan PSSI yang dibekukan dan menderita kerugian bersama sama PT.Liga Indonesia,atau mencari cara dan jalan masing masing,untuk mendapatkan pendapatan yang sangat penting untuk menjaga agar tetap bisa eksis dan ber aktifitas di sepakbola Indonesia.

La Nyalla sebagai Ketum PSSI yang dibekukan,terlihat mengambil jalan pintas untuk bisa membuat PT.LI eksis dan mendapatkan pamasukan uang.Rekomendasi sepertinya adalah alat bargaining yang satu satu nya bisa di jadikan sumber pemasukan.Dengan begitu LNM berpikir bisa membantu PT.LI yang sedang mengalami kesulita keuangan.

Potensi besar yang dimiliki oleh PT.LI tidak di kelola dengan baik.Saham PT.LI dimiliki oleh PSSI dan 18 Klub profesional yang pernah bernaung di bawah Kompetisi Liga Indonesia Super.jelas sekali bahwa Klub adalah merupakan produk yang bisa di fungsikan secara maksimal dalam mendatangkan pemasukan. PT.LI Tidak dilarangan untuk melakukan aktifitas di persepakbolaan Indonesia,sepanjang tetap berada di bawah koordinasi Tim Transisi.Disinilah potensi besar itu tidak di gunakan oleh PT.LI,yang sekarang kondisi nya bagai ayam mati di lumbung padi.

Seperti yang pernah Saya tulis di kanal bola ini,paradigma baru sepakbola Indonesia sudah di mulai.Seharusnya PT.LI bisa memanfaatkan managemen konflik untuk mendatangkan uang masuk,sehingga aktifitas tidak terhenti dan kondisi Perusahaan tetap stabil.Hanya saja PT.LI terlalu larut dalam genggaman La Nyalla dan terbuai dengan irama lagu yang sedang dimainkan oleh La Nyalla yang sekarang sedang dalam penderitaan.

Kenapa PT.LI harus terus menerus mengekor pada PSSI,yang terang benderang kondisinya sudah dalam jurang yang dalam.Hakekat dari tatkelola Perusahaan adala mempertahankan produk yang sudah di kenal dan menciptakan produk baru sebagai pelapis dari produk yang jadi andalan.Disini PT.LI bisa membaca kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini.Tidak ada aturan yang mengatur bahwa PT.LI harus tunduk dan taat pada PSSI,hanya saja memang PSSI adalah pemegang saham,tapi tidak bisa menentukan dan mengendalikan PT.LI.

Kompetisi yang sudah tidak di putar lagi karena ada masalah dan PSSI sudah tidak berdaya lagi,seharusnya PT.LI bisa memanfaatkan anggotanya,Klub ISL untuk di maksimalkan.PT.LI bisa menjadi pelopor dalam melaksanakan Turnamen Turnamen di seluruh Wilayah Indonesia,entah apalah namanya.Turnamen Turnamen bisa di adakan di semua Kota Kota Besar yang animo dan potensi masyarakatnya besar untuk menonton pertandingan, dan faktor keamanan sebagai perioritas .Ada 18 Klub ISL yang jadi anggota PT.LI,bisa di bagi dalam dua wilayah atau berdasarkan pembagian sesuai dengan domisili Klub.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun