Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengeboran Gas Lapindo Tahap 2 (Dua), Membuat Ical (Golkar ) Merapat ke Pemerintah, Akankah Kasus "Lumpur Lapindo" Kembali Terulang ??

16 Januari 2016   09:18 Diperbarui: 16 Januari 2016   11:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terakhir usaha mereka adalah merevisi UUMD3, dengan maksud untuk bisa memadzulkan Joko Widodo dan segera menggantikan nya dengan orang pilihan mereka. Tapi semua itu tidak terujudkan, karena kharisma dan kebiwabawaan Presiden Joko Widodo, sudah lekat dan tertancap kuat di banyak elemen masyarakat. Dukungan yang besar dari semua elemen masyarakatlah yang membentengi posisi Presiden Jokowi tetap aman.

Apa yang diinginkan dan dicari oleh Ical, memutuskan bergabung dengan Pemerintah Joko Widodo, tentu ada sebuah kepentingan yang sedang diupayakan oleh Ical agar bisa di laksanakan. Seperti yang di uraikan di atas, ini menunjukan bahwa kepentingan adalah faktor utama dari semua Parpol dalam menjalankan semua aktivitas dalam bidang politik. Kepentingan Rakyat bisa saja di abaikan dulu, dengan berbagai macam argumen, itulah kenyataan dan fakta dari peta politik di manapun.

Semoga saja kementrian ESDM, tetap komitmen dengan apa yang sudah di putuskan sebelum nya, menghentikan kegiatan ini. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menhentikan rencana perusahaan Lapindo Brantas untuk mengebor sumur gas baru di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sudah cukuplah kejadian 9 (sembilan tahun) yang lalu di alami oleh masyarakat, trauma dan betapa perih dan sedih nya tinggal di tempat pengungsian dan tidak menentunya pembayaran ganti rugi lahan, serta terlantarnya anak anak dan tidak ada kepastian masa depan kehidupan keluarga adalah bentuk resiko yang sangat berat, jangan sampai terulang dan terulang lagi di masa yang akan datang.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun