Mohon tunggu...
Otniel Yosi Viktorisa
Otniel Yosi Viktorisa Mohon Tunggu... Programmer - IT guy

Sesekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berbagi Hidup Melalui Tulisan

29 Juli 2018   21:06 Diperbarui: 29 Juli 2018   21:28 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah 3 artikel sebelum ini merupakan hasil impor dari blog pribadi, artikel ini eksklusif saya tulis di Kompasiana #halah. Sebelum lanjut ke pokok bahasan seperti yang sudah-sudah saya berikan disclaimer dulu bahwa tulisan ini murni opini, saya menyampaikan apa yang saya rasakan dan percaya, pembaca boleh setuju dan tentu saja boleh tidak setuju. Saya bukan penulis, saya adalah programmer yang sesekali menulis.

Baiklah saya awali dengan sebuah cerita. Akhir bulan Juni kemarin saya datang ke Semarang, kota kelahiran saya, dalam rangka menghadiri pernikahan teman dekat saya. Waktu itu saya, pacar, dan teman-teman menyempatkan bermain ke Lawang Sewu. Kami menggunakan jasa tour guide untuk memandu kami. Dari beliau kami mendapat banyak sekali cerita sejarah yang kami tidak pernah tahu sebelumnya.

Beberapa hari yang lalu saat saya membuka-buka galeri di ponsel saya, saya kembali melihat foto-foto Lawang Sewu yang saya ambil. Saya jadi berpikir, sama halnya dengan setiap tempat punya keindahan dan sejarahnya masing-masing, saya percaya setiap orang punya pesona dan ceritanya masing-masing. Tapi sepertinya tidak terlalu banyak orang yang mau membagikan ceritanya. Padahal saya yakin ada banyak yang bisa diceritakan.

Tidak Ada Hal yang Terlalu Kecil untuk Diceritakan

Banyak orang yang menganggap apa yang dialaminya terlalu biasa, hal yang lumrah, hal yang sepele, jadi tidak ada gunanya diceritakan. Eh siapa bilang? Saya pernah googling tentang "cek fisik bantuan di samsat kota Depok" (untuk perpanjangan STNK) atau bahkan "parkir motor JCM". Ternyata ada lho yang membahasnya dengan membagikan pengalamannya dan saya pun merasa terbantu, saya jadi punya gambaran. Kalau dibandingkan dengan  "tips jitu lolos seleksi CPNS" atau mungkin "memilih play group untuk buah hati" mungkin hal itu bukan perkara yang besar tapi toh nyatanya menceritakan hal kecil seperti itu pun bisa membantu seseorang.

Membuka Diri

Tentu berbeda antara menulis tentang "cek fisik bantuan di samsat kota Depok" dengan menulis tentang "memutuskan resign dan menjadi pengangguran". Topik yang terakhir membutuhkan keberanian dan kerelaan untuk membuka diri. Akan ada saat-saat seperti itu dan mungkin hal ini yang membuat orang enggan bercerita. Apalagi jika pengalaman yang ingin dibagikan bukan pengalaman yang indah. Lho, apa pentingnya membagikan pengalaman pahit? Jika kita bisa belajar dari pengalaman kita, orang lain pun bisa saja mempelajari hal yang sama dari pengalaman kita. Sekali lagi itu pilihan.

Membuka Pikiran

Saya selalu bilang,"reading won't hurt" tetapi menulis adalah cerita yang berbeda. Seperti yang sudah saya katakan, menceritakan pengalaman hidup berarti membuka sebagian atau bahkan semua diri kita. Dan ketika membuka diri, kita menjadikan diri kita rentan. Ketika kita menyampaikan pengalaman mungkin saja ada yang menghakimi kita, ketika kita menyampaikan opini bisa saja ada yang mengajak beradu argumen. Ya kita kan tidak bisa berharap semua netizen bersikap baik. Di sinilah perlunya membuka pikiran. Tidak perlu marah, tersinggung, atau baper. Santai saja.

Berceritalah dalam tulisan tanpa perlu takut akan hal-hal seperti itu. Ceritakan apa pun yang hatimu ingin ceritakan. Seorang teman yang sedang merintis usaha menuliskan tentang ilmu bisnis yang dia coba terapkan dalam usahanya. Seorang rekan di kantor menceritakan tentang bagaimana kehidupan perkuliahan di jurusannya. Tidak perlu bingung berapa banyak orang yang akan membaca, berapa banyak orang yang akan menyukainya. Tulis saja, dengan cara dan gayamu. Entah sekarang atau nanti, tulisanmu akan menemukan jodohnya sendiri.

Selamat berbagi! :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun