Mohon tunggu...
Viktorinus Rema Gare
Viktorinus Rema Gare Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Apa adanya dan melihat orang lain bahagia dari setitik kontribusi yang bisa ku beri adalah kepuasan batin tak terukur. Mempelajari sesuatu yang baru adalah tantangan tersendiri seabagai wujud niat hati untuk terus berevolusi bahwa hidup ini tidak statis namun dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sagi" Branding Festival Budaya Ngada 2023

3 Juni 2023   04:49 Diperbarui: 3 Juni 2023   06:14 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Kabupaten Ngada  melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali melaksanakan kegiatan Festival Budaya Ngada dengan "sagi" sebagai branding utamanya. Festival Budaya Ngada tahun 2023 ini  didukung oleh platform Indonesiana. Indonesiana merupakan platform pendukung kegiatan seni budaya di Indonesia yang bertujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang. Program yang diinisiasi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek ini dikerjakan dengan semangat gotong royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan kebudayaan di daerah.

Kegiatan Festival Budaya Ngada yang bertemakan jaga bumi, jaga tradisi dengan "Sagi " (Tinju tradisional) sebagai brandingnya dilaksanakan selama sepekan 22 -- 27 Mei 2023 yang bertempat di lapangan SDN Libunio, Desa Libunio Kecamatan Soa Kabupaten Ngada.  Ada empat agenda besar yang mewadahi 17 item kegiatan yang digelar pada Festival Budaya Ngada 2023 yaitu, Ritual adat,kegiatan lokakarya / pengetahuan, publikasi, dan pergelaran seni  baik perlombaan (karnaval, cerita rakyat berbahasa ibu, musik rakyat)  maupun berbagai antaraksi seni dan tari .

Ritual adat sendiri dilaksanakan sejak tanggal 14 April 2023 yaitu "Ngabha". Ngabha bagi masyarakat adat Libunio merupakan salah satu ritual untuk mengetahui batas wilayah adat itu sendiri sekaligus memberikan petunjuk kapan akan dilaksanakan "Sagi".

Tiga hari menuju  "Sagi" Rabu (17/05/2023) di tengah kampung dilselenggarakan musyawarah masyarkat adat, peserta yang hadir adalah para lembaga pemangku adat utusan dari masing-masing Desa,budayawan,unsur pemerintah terkait,akademisi,tokoh muda, tokoh perampuan, dan pengawas Pendidikan. Diakhir muasyawarah masyarakat adat  peluncuran dan penyerahan buku "Sagi" yang hasilkan oleh tim pengetahuan yang melibatkan Akademisi dari STKIP Citra Bakti Malanuza dan beberapa  tokoh muda dari komunitas Budaya  Libunio. Sehari sebelum Sagi  (Jumad, 19 Mei 2023) pada saat malam hari dikenal dengan malam  Dero (Kamis,18 Mei 2023). Dimana semua masyarakat berkumpul bersama melingkari api didalam arena tinju, sambil menari dan bernyanyi saling bersaut--sautan berupa pantun balasan antara para laki-laki dan perempuan. 

Dero (Sumber :Dokpri)
Dero (Sumber :Dokpri)

Malam Dero ini dimulai pada pukul 23.00 hingga hari terang tanah. Semua kegiatan ritual sejak Ngabha sampai sagi didokumentasikan oleh tim publikasi dari  komunitas videografer  Bajawa Independent, Eko Prasatyo Watu yang biasa disapa Eko dan kawan-kawan. Eko sendiri dalam tim kerja sebagai kurator Festival Budaya Ngada 2023. Sagi (Tinju Tradisional/Tinju adat) merupakan kegiatan budaya tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat adat Soa seroga sebagai ungkapan syukur panen atas hasil pertanian baik di ladang maupun sawah.  Kalender budaya tahunan, Sagi yang dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni setiap tahun dimana, bulan Maret  oleh masyarakat adat Mengeruda, April (masyarakat adat Piga),Mei (Masyarakat adat  Lade, Libunio, dan Masu), Juni  (Masyarakat adat Loa). Diyakini secara turun temurun, bahwa ketika dua petinju beradu dan salah satu atau keduanya luka dan  berdarah, maka hasil panen tahun berikutnya melimpah ruah. Darah  karena luka menunjukkan kesuburan. Dan luar biasanya luka dalam sagi, akan sembuh dengan sendirinya, paling lama tiga hari tanpa melalui pengobatan medis maupun alternatif.

"Sagi" (Sumber : Dokpri)
Koordinator program Indonesiana daerah  Pascalia Maria Dolorosa  Moi yang biasa disapa Bu Asry dalam wawancara dengan RRI Ende, Minggu 21 Mei 2022 mengatakan  bahwa Festival Budaya Ngada 2023 yang pelaksanaanya terpusat di Libunio -- Soa dan Desa Beiwali ini bertujuan untuk mengembalikan rasa cinta masyarakat, terutama generasi muda, terhadap budayanya sendiri sebagai pembentuk identitas dan jati diri, Merevitalisasi nilai nilai kearifan lokal yang mulai punah dengan membangun kerjasama bersama pemilik budaya itu sendiri serta Mendukung promosi kekayaan budaya Ngada sebagai atraksi budaya dalam mendukung pembangunan kebudayaan dan pariwisata secara nasional.

Dialog Interkatif, dari kanan ; Pascalia M. D.  Moi,Tokoh adat Libunio,Kadis P dan K Kab.Ngada,Jurnalis RRI (Sumber: Dokpri)
Dialog Interkatif, dari kanan ; Pascalia M. D.  Moi,Tokoh adat Libunio,Kadis P dan K Kab.Ngada,Jurnalis RRI (Sumber: Dokpri)

Senada dengan ibu Asry, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada,Vinsensius Milo,M.M menegaskan bahwa Festival Budaya Ngada 2023 ini sendiri ditilik sebagai kegiatan untuk memperkenalkan nilai nilai budaya dan kearifan lokal yang mulai pudar sejalan dengan begitu banyak tawaran dunia modern. Masyarakat akan terpanggil untuk mengelola, menjaga dan melestarikan semua potensi budaya di bumi Ngada, yang terdiri dari tiga  etnis yakni , etnis Ngadhubaga, etnis Soa dan etnis Riung.

Setelah ritual budaya "Ngabha" sampai "sagi" dilanjutkan dengan kegiatan Festival Budaya Ngada yang dilaksanakan selama sepekan yakni dari tanggal 22 Mei 2023 sampai 27 Mei 2023. Festival budaya Ngada "Sagi" 2023  diwarnai berbagai  kegiatan  diataranya, Perlombaan Karnaval budaya dengan tema jaga bumi,jaga tradisi antar sekolah  SD, SMP  dan Desa se- kecamatan Soa,Senin (22/05/2023),perlombaan cerita rakyat berbahasa ibu antar sekolah SD dan SMP  se-Kecamatan Soa, Selasa (23/05/2023), perlombaan musik rakyat antar desa, Rabu (24 /05/2023),   berbagai antraksi pertujukkan seni dan tari dari pelajar SD, SMP, SMA  se-Kecamatan Soa, SMAK Regina Pacis Bajawa, SMAK St.Thomas Mataloko, SMAN 1 Inereie, Mahasiswa  Prodi Seni dari STKIP Citra Bakti  Malanuza, berbagai komunitas budaya dari tiga etnis ( Ngadubhaga, Soa, Riung) , Edukasi ekologi oleh  komunitas ekologi Yayasan Puge Figo kepada para pelajar Sekolah Dasar  dan Lokakarya  tata Kelola festival budaya  dan lokakarya ketahanan pangan.

Peserta Karnaval, SDI Nepa (Sumber : Dokpri) 
Peserta Karnaval, SDI Nepa (Sumber : Dokpri) 
Peserta Karnaval , Jaga tardisi(Sumber : Dokpri)
Peserta Karnaval , Jaga tardisi(Sumber : Dokpri)
Peserta Karnaval , Jaga Bumi (Sumber : Dokpri)
Peserta Karnaval , Jaga Bumi (Sumber : Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun