Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menepis Badai (Bagian Kedelapan)

5 Maret 2021   00:05 Diperbarui: 5 Maret 2021   00:56 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berpasrah diri (sumber:mascecep345.blogspot.com)

" Selamat pagi pak Udin",sapaku. ""ooo, pagi Mas Viktor," balasnya.

Aku juga tak paham, kenapa pak Udin selalu menyapaku Mas. Padahal aku bukan dari suku Jawa. Berambut keriting, sawo matang sudah menjadi ciri khasku sebagai orang Flores.

"Sudah dua tiga minggu ini, Mas kemana? Kita tak pernah lihat?" tanya pak Udin.

"Aku ke Flores, pak". Jawabku.

"Baru tiba kemarin,pak". Lanjutku

" Aku lanjut ya pak, buru-buru ke kampus,"

"Oh, silahkan Mas," timpal pak Udin.

Setibanya aku di kampus, ternyata sudah tiga hari ujian semester I. Artinya, aku terlambat tiga hari dan waktu ujian sisa tiga hari. Hari itu juga, aku mengikuti ujian semester pada mata kuliah yang tersisa.

Setelah ujian, aku menuju ke ruang Dekan. Meminta untuk mengikuti ujian susulan pada mata kuliah yang tertinggal.

"Siang bapak, maaf menggangu," sapaku.

"Siang. " Sambil menurunkan kacamatanya, pak Dekan menyambutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun