Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menepis Badai (Cerita Bersambung)

27 Februari 2021   01:23 Diperbarui: 27 Februari 2021   01:41 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Loh, kenapa kamu datang malam-malam dan lewat di tempat ini? Kamu tahu tidak di sini banyak barang-barang bapa-mama lele? Jangan-jangan kamu mau mencuri, ya?" kembali pak Polisi membentak dengan uara keras. Kami hanya menangis.

"Ayo.. ngaku. Kalau tidak, malam ini kamu kami rendam dalam air di bak," ancam pak Polisi.

"Tidak pak, kami tidak mencuri. Kebetulan kami diturunkan sopir bus di depan situ, dan kami kebetulan lewat sini. Benar pak, kami tidak bohong," jawab Gaspar memberikan penjelasan dengan menangis.

Gaspar menangis, aku juga menangis. Kami berdua sama-sama menangis sesenggukan.

Mungkin merasa kasihan dengan kami, salah satu anggota polisi bertanya dengan suara lembut.

"Kamu ke sini (Bajawa) tujuannya ke rumah siapa?" tanya pak polisi dengan suara pelan, tidak lagi bentak-bentak.

"Baba Lorenz, Pak," jawab Gaspar.

"Rumah baba Lorenz di mana?" tanya pak Polisi lagi.

"1tu pak, yang di samping Gereja MBC", jawab Gaspar. Memang selama ini Gaspar sudah dua bulan kerja di Baba Lorenz sebagai penjual roti.

"0000, yang ada warung sate kambing itu ya?" timpal pak Polisi.

"Benar, Pak," lanjut Gaspar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun