Mohon tunggu...
Veronika ayudewaratri
Veronika ayudewaratri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Feminisme: Menggulingkan Laki-Laki?

10 Agustus 2022   22:36 Diperbarui: 11 Agustus 2022   00:06 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Feminisme di Indonesia bahkan di dunia seringkali disalahartikan, sehingga banyak orang yang tidak dapat memahami dan menerima keberadaan gerakan sosial ini. Sedangkan, pengertian feminisme sendiri merupakan suatu pemikiran dan gerakan sosial yang mendukung kesetaraan gender. 

Berbagai upaya diperjuangkan dalam gerakan ini, seperti memerangi stereotype gender, berusaha memerangi diskriminasi wanita dalam hal pendidikan dan peran profesional maupun tidak, berusaha menghilangkan pandangan bahwa perempuan hanya subjek, manusia kelas dua, tidak kompeten serta pandangan berat sebelah lainnya.

Gerakan ini diperkirakan muncul setelah Mary Wollstonecraft menerbitkan karya tulis yang berisi kritikan Revolusi Prancis yang hanya berlaku untuk laki-laki. 

Sedangkan di Jawa sendiri, pemikiran ini mulai diperjuangkan oleh R.A Kartini yang mempertanyakan nasib pendidikan perempuan. Kemudian terus berkembang hingga sekarang. Gerakan ini telah dan akan terus mengkampanyekan hak-hak perempuan dalam lingkup politik, ekonomi, pendidikan, profesi dan pribadi.

Namun, hingga sekarang masih banyak kesalahpahaman mengenai feminisme yang akhirnya merugikan gerakan ini. Masih banyak “pandangan keliru” dari berbagai pihak bahkan perempuan itu sendiri. Kekeliruan tersebut antara lain:

Feminisme membenci, meremehkan dan merendahkan laki-laki
Pandangan inilah yang paling umum dan membuat feminisme dicela karena dianggap mendiskriminasi gender lain. Seringkali seorang feminis dianggap anti laki-laki. Padahal faktanya feminisme hadir untuk memperbaiki dan menyeimbangkan relasi gender.

Hanya perempuan yang dapat menjadi feminis
Karena feminisme berasal dari kata sifat wanita, sehingga banyak yang salah mengerti bahwa feminis hanya perempuan dan untuk perempuan. Sedangkan, faktanya feminisme juga memerangi masalah kekerasan seksual hingga masalah rumah tangga. Sehingga keterlibatan laki-laki juga dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran pria lain, serta anak laki-laki.

Alasan mengapa feminisme sangat penting untuk diperjuangkan karena masih banyaknya kasus dimana perempuan akan selalu disalahkan dan di nomor duakan. Contohnya saja pelecehan seksual, masih banyak orang yang akan menyalahkan pihak perempuan atas pakaian atau perilakunya, padahal jelas bahwa itu kesalahan yang melecehkan. 

Kemudian, kasus pernikahan dini yang masih banyak terdengar, anak perempuan dalam keluarga “dijual” kepada pihak laki-laki untuk dinikahi karena utang. 

Hingga stereotip bahwa anak laki-laki lebih menguntungkan bagi keluarga. Kasus dan pemikiran seperti itu tidak bisa terus dibiarkan menerus karena akan semakin merajalela. Sehingga, dibutuhkan sebuah kampanye dan gerakan untuk memerangi ketidaksetaraan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa feminisme bukan merupakan usaha untuk menggulingkan dan mengungguli laki-laki, namun merupakan gerakan yang mengharapkan dan menjunjung tinggi kesetaraan perempuan dan laki-laki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun