Mohon tunggu...
Vika Aulia Natasya
Vika Aulia Natasya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Baru IPB University D3 Analisis Kimia

leaving a bit of sparkle everywhere i go

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wabah Virus Corona Mendunia

30 Juli 2021   07:25 Diperbarui: 30 Juli 2021   07:52 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti yang kita ketahui sejak 2019 lalu, virus corona atau biasa disebut COVID-19 yang berawal dari China mulai menyebar dan mendunia. Dilansir dari WHO, pengertian virus corona sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19 memiliki masalah pernapasan ringan hingga sedang yang nantinya sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Virus ini dapat berubah menjadi penyakit serius bagi orang tua dengan penyakit yang mendasarinya seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker.

Cara terbaik untuk mencegah dan memperlambat penularan virus ini adalah dengan mencari informasi yang tepat tentang virus COVID-19, gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, dan bagaimana cara penyebarannya. Hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini adalah dengan cara menghindari kerumunan dan tetap di rumah saja. Namun, jika dalam keadaan tertentu mengharuskan kita untuk keluar rumah, hal yang dapat kita lakukan adalah memakai masker jika berpergian, hindari kerumunan, cuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun, dan memakai handsanitizer. Ketika sampai rumah pun sebaiknya langsung membersihkan diri.

Di Indonesia sendiri, kasus COVID-19 pertama diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 02 Maret 2020 lalu. Dilansir dari Kompas, WNI itu merupakan seorang ibu (64 tahun) dan putrinya (31 tahun). Keduanya diyakini terinfeksi virus corona ketika bersentuhan dengan orang Jepang yang datang ke Indonesia. Dari kasus pertama sampai hari ini, Sabtu (24 Juli 2021), terhitung total kasus sudah mencapai 3,03 juta dengan rincian sembuh 2,39 juta dan meninggal dunia 79.032. Dari data tersebut, Indonesia termasuk negara yang angka penyebaran virusnya sangat tinggi.

Berbagai macam upaya telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran COVID-19 ini. Salah satunya adalah membuat kebijakan untuk membatasi kegiatan masyarakat. Mulai dari PSBB Jilid 1-3 pada 10 April - 4 Juni 2020, PSBB Transisi Fase 1 pada 5 Juni - 2 Juli 2020, PSBB Transisi Fase 1 Perpanjangan Pertama-Kelima pada 2 Juli - 10 September 2020, PSBB Ketat 1 dan 2 pada 14 September - 11 Oktober 2020, PSBB Transisi Fase 2 pada 12 Oktober - 21 Desember 2020, PPKM, PPKM Mikro, PPKM Darurat, hingga PPKM level 4 yang masih diterapkan hingga saat ini. Semua upaya tersebut belum dapat mencegah angka penyebaran virus COVID-19.

Selain pembatasan kegiatan masyarakat, pemerintah juga menyediakan beberapa jenis vaksin untuk upaya pencegahan COVID-19. Terdapat 6 jenis vaksin yang tersedia di Indonesia, antara lain yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan juga Novavax. Dilansir dari Kompas, vaksinasi kini dinilai sebagai cara terbaik untuk mendapatkan perlindungan dari virus COVID-19. Banyak penelitian menunjukkan bahwa vaksin dapat meredakan berbagai gejala yang ditimbulkan dari virus ini dan dapat mengurangi risiko kematian.

Menurut juru bicara vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, vaksin COVID-19 memiliki beberapa manfaat. Salah satunya adalah memberi kekebalan terhadap setiap orang yang divaksinasi secara langsung. Vaksin bekerja dengan cara mendorong sistem kekebalan tubuh agar membuat antibodi untuk melawan virus. Dengan kata lain, vaksin ini membuat sistem kekebalan tubuh bekerja seolah-olah tubuh sudah memiliki penyakit ini. Setelah vaksinasi, orang tersebut mengembangkan kekebalan terhadap penyakit tersebut dan tubuh mereka dapat melawan infeksi jika sampai terpapar patogen.

Segala upaya yang dilakukan pemerintah demi mencegah penyebaran COVID-19 tidak ada artinya jika kita masih tidak mematuhi protokol kesehatan yang ada. Maka dari itu, tetaplah di rumah saja, jangan keluar rumah jika itu bukan hal yang penting, dan pakai masker jika berpergian. Hal ini dilakukan agar memutus rantai penyebaran COVID-19 dan semoga pandemi ini segera berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun