Mohon tunggu...
Vika Nailul Izza
Vika Nailul Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA 2020 20107030107 dibuat untuk memenuhi tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tenar Brand Fashion Jepang "UNIQLO" oleh Tadashi Yanai (Orang Terkaya ke-2 Jepang)

15 Maret 2021   20:55 Diperbarui: 15 Maret 2021   21:38 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fashion style casual? Kalian menginginkan penampilan yang keren, kece, dan fashionable? Nih! Kalian bisa mencarinya di salah satu brand fashion ternama di dunia, pasti kalian juga sudah tidak asing dengan nama ini, yaitu brand "Uniqlo".

Jika kalian salah satu penggemar produk fashion casual pasti sudah familiar dong dengan merek Uniqlo ini, hayo ngaku kalian ! Haha. Ketahuan pasti iya! Uniqlo merupakan sebuah brand yang berasal dari negara Sakura, Jepang. 

Ketenaran merek Uniqlo tersebut tidak terlepas dari salah seorang pendiri Uniqlo, Ia bernama Tadashi Yanai yang diketahui merupakan orang terkaya nomor 2 di negara Jepang. Selanjutnya, Tadashi Yanai mengambil alih kepemimpinan perusahaannya itu pada tahun 1984, dan Ia untuk pertama kalinya membuka store Uniqlo yang waktu itu bernama toko pakaian casual Unique Clothing Warehouse pada 2 Juni 1984 di Kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima. Tempat store pertama Uniqlo berada tepat di tepi jalan besar. 

Tidak menunggu waktu yang lama, selang bebrapa tahun omset penjualan store ini terus bertambah. Setelah berkembang pesat beberapa tahun kemudian, Yanai mengganti nama perusahaannya yang semula dari Ogori Shoji menjadi Fast Retailing Co., Ltd di tahun 1991 dan terdaftar di Bursa Efek Hiroshima tahun 1994.

Sekarang, apakah kalian tahu bagaimana awal mula brand fashion ini bisa diberi nama dengan sebutan Uniqlo? Jika, belum tahu, Yuk kita cari tahu bersama. Menurut sejarah berdirinya Uniqlo, asal nama dari Uniqlo sendiri adalah sebuah nama yang tercipta tanpa disengaja loh!Nah, pada  awalnya, memang perusahaan ini bernama "Uniclo" yaitu kepanjangan dari "Unique Clothing". 

Tetapi, saat perusahaan fashion ini sedang dalam proses registrasi, sebelumnya huruf "C" ternyata salah ejaan dan kemudian diganti dengan huruf "Q". Yup! Sejak saat itulah, Yanai memutuskan untuk mengganti nama perusahaan fashion itu menjadi "Uniqlo". Dari situlah, menurut dirinya, justru kesalahan penamaan itu justru membuat merek brand perusahaannya lebih keren dan terlihat fashionable jika dilihat.

cewekbanget.grid.id
cewekbanget.grid.id
Uniqlo sendiri memiliki kantor yang berpusat di Sayama, Kota Yamaguchi, Jepang. Selain itu Uniqlo berhasil menjadi salah satu brand fashion yang paling banyak dicari di dunia, termasuk di Indonesia. Bermula dari menjual beragam fashion untuk pria di kota Jepang, Hitoshi Yanai membuka membuka store busana pria Ogori Shoji bertempat di kota Ube, Prefektur Yamaguchi. 

Store ini mempunyai konsep yaitu "sebuah gudang raksasa dengan pilihan konstan". Yanai mendapatkan ide ini ketika Ia berkunjung ke Amerika Serikat. Ia mengunjungi suatu Universitas yang banyak dikunjungi oleh remaja karena di store itu dijual busana casual yang berharga murah tetapi kualitas terjamin.

Jika kita melihat dalam perkembangannya, kurang lebih sudah ada 100 store Uniqlo yang beroperasi di seluruh Jepang dan mereka tidak hanya menjual pakaian pria tetapi juga wanita serta anak-anak, Uniqlo juga telah membuka kantor pusat di distrik Shibuya, Tokyo, bertujuan untuk meningkatkan perencanaan dan pengembangan produknya secara in-house. Pada  tahun berikutnya Fast Retailing mengajukan saham untuk keduanya di Tokyo Stock Exchange.

Lalu, bulan November tahun 1998, Uniqlo membuka pertama kalinya toko utama di Harajuku yang merupakan pusat fashion anak muda yang berada di Tokyo. Toko lantai dasar menjual berbagai produk sweter fleece yang beraneka ragam warna. Waktu itu memang Sweter fleece tidak bermode, tetapi lain halnya saat dikembangkan oleh Uniqlo. Mereka mampu meraih  kesuksesan dan membuatnya menjadi pakaian yang trendi. 

Berlanjut di tahun 1998, ada sweter Uniqlo yang hanya dibuat dalam 15 warna, tetapi dari waktu ke waktu Uniqlo mampu menambahkan warnanya menjadi 61 pilihan warna pada tahun 2000. Puncak omset penjualan terjadi di bulan Oktober 1998, saat itu sweater Uniqlo yang berbahan sintetis fleece terjual  sebanyak 2 juta helai dengan harga per potongnya sebesar  1.900. Ini merupakan sebuah prestasi yang hebat dan keren untuk perusahaan fashion casual saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun