Mohon tunggu...
Vika Nailul Izza
Vika Nailul Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA 2020 20107030107 dibuat untuk memenuhi tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diremehkan Oleh Banyak Orang, Inilah Pembuktian Besar Seorang Penari Klasik

3 Maret 2021   23:30 Diperbarui: 14 Maret 2021   21:50 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalimat "Penari Tradisional gak gaul ! Penari klasik gak mengikuti zaman !" Haha pasti banyak orang yang beranggapan sedemikian rupa kan? Ya pasti, tetapi berbeda dengan orang- orang yang mempunyai jiwa seni di dalam dirinya sedari kecil. Mereka justru berkeinginan untuk memperdalam makna dan filosofi dari tarian yang mereka pelajari itu terkhusus tari tradisional klasik. Jika kita berbicara mengenai tari klasik, semua tidak lupa akan kota Yogyakarta dan kota Solo. Mengapa demikian? Karena, budaya daerah kota Yogya dengan Solo identik dengan tari klasiknya. Meskipun sama-sama disebut klasik tetapi banyak perbedaan yang mencolok jika kita lihat dengan kasat mata. 

Tari klasik memang sudah turun- temurun dari zaman Sri Sultan Hamengkubuwono I pada masa itu dan sampai sekarang telah dilanjutkan oleh Sri Sultan HB X dan masih terjaga ketat keasliannya. Dari mulai busana yang dipakai, riasan kepala atau atribut tari, makna dari suatu gerakan dan semacamnya banyak yang tidak berubah. Tetapi ada juga yang sudah diubah karena kita melihat kondisi tari itu di pertunjukan dimana dan ditujukan oleh siapa. Tentunya dengan persetujuan Sri Sultan yang sekarang menjabat sebagai Gubernur DIY ini. Kita tidak boleh sesuka hati merubah segala sesuatu yang berkesinambungan dengan klasik, karena mereka mempunya pakem atau ketentuan tersendiri  yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun termasuk anak dan abdi dalem kraton tanpa terkecuali. Semua harus mengikuti aturan yang telah ada.

Persoalan yang banyak diperbincangkan sekarang yaitu apa manfaat yang dapat kita peroleh dari menarikan tarian klasik itu? Banyak orang mengatakan bahwa menari itu bisa membuang- buang  waktu kita, terpaku dalam satu hal saja dan tidak boleh kita kreasikan sesukanya, dan masih banyak yang lainnya hal negatif yang ada di pikiran orang awam. Di tari klasik ini sebenarnya jika kita menekuni dengan rajin dan memahami sampai akarnya , banyak manfaat yang dapat kita ambil dan tidak sekedar hobi yang membosankan. 

Manfaat yang dapat kita peroleh dari menari klasik antar lain:

1. Kita dapat terus melestarikan budaya dari daerah asal kita

2. Selain dibuat untuk hobi , menari juga bisa untuk merenggangkan otot kaki  dan tangan kita agar tidak kaku. Kata lainnya yaitu dengan menari kita bisa berolahraga mengeluarkan keringat tetapi point pentingnya jika kita menari dengan bersungguh- sungguh dan benar sesuai ajarannya

3. Dengan menari klasik ini kita dapat dilirik banyak para wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri 

4. Dari menari ini kita dapat bertukar kebudayaan luar dan kita dapat berkunjung dan menarikan tarian apa saja yang kita miliki  ke universitas maupun orang luar negeri sesuai dengan undangan yang diterima oleh Sri Sultan dan disetujuinya tanpa dipungut biaya sedikitpun

5. Kita juga dapat bertemu dengan orang -orang  penting dengan kita menyambutnya dengan tarian klasik itu , entah itu presiden luar negeri maupun gubernur dari daerah lain yang ada di Indonesia

Membahas mengenai apa tujuan utama seorang penari klasik ini tentunya selain untuk menyalurkan hobi dan mengembangkan kebudayaan daerah , tujuan lainnya yaitu agar kita bisa refreshing dan mengenalkan tari klasik ke luar negeri. Penari yang bisa berangkat ke luar itu juga harus memiliki tingkatan tari yang sudah di atas rata rata dari yang lainnya. Berbicara dengan tingkatan, tari klasik sendiri memiliki tingkatan tarian yang satu persatu tingkatan itu harus kita hafal dan kita ujikan ke guru pengampu tari itu, jika kita lolos kita berhak ke tingkat selanjutnya sampai yang tertinggi itu yaitu tari Bedhaya. Banyak penari muda yang ingin mencapai tari itu, akan tetapi dia harus giat latihan dan rutin berangkat ke sanggar agar lolos saat ujian nanti. Jadi, jika ada orang yang mengatakan bahwa menari klasik itu mudah, ternyata tidak semudah yang mereka kira. Mereka mengira bahwa menari ya terserah maunya kita, padahal kita harus menyesuaikan gerakan dengan iringan gamelan yang dibunyikan. Tanpa menggunakan rasa dari hati, menari klasik tidak akan terlihat indah maupun luwes. 

Dari tahun ke tahun ,kraton Yogyakarta memang selalu mendapatkan undangan dari pihak negara lain untuk berkunjung ke negaranya dan memperkenalkan tradisi daerah yang ada di Yogya. Sri Sultan juga selalu kompak membawa penarinya untuk mementaskan tariannya itu untuk dipertontonkan ke seluruh dunia. Belum lama ini, Penari yang cukup profesional sudah mendapatkan pengalaman menari ke Abu Dhabi Arab Saudi, Amerika , Swiss, Austria , Malaysia, dan masih banyak lagi negara lain yang mereka kunjungi. Ditanya kita bangga? Tentu saja. Kita merasa bangga akan hal itu, tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan emas yang luar biasa. Saat kita diremehkan , kita berhak tidak menghiraukan hal itu, dan sebaliknya kita hanya perlu bangkit dan membuktikan perkataan orang yang ada di sekitar kita. Terlebih lagi jika kita bisa membawa mereka untuk mempelajari tarian klasik ini pastinya akan ada rasa bangga tersendiri pada diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun