Mohon tunggu...
Vika Aprilia
Vika Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto

Seorang yang sedang menuntut ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Empat Kaidah Pembentuk Kebiasaan

26 Juni 2022   12:29 Diperbarui: 26 Juni 2022   12:58 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebiasaan adalah sesuatu yang muncul dari suatu pengulangan. Pengulangan tersebut akan menghasilkan sesuatu yang otomatis, maksud otomatis disini adalah perilaku tersebut akan selalu kita kerjakan dan ketika kita mengerjakan suatu kebiasaan rasanya sangat mudah. Kebiasaan tidak akan terjadi jika kita tidak konsisten dalam melatih kebiasaan tersebut. Saya akan membahas mengenai bagaimana sih cara membentuk kebiasaan yang baik dan meninggalkan kebiasaan yang buruk.

Kita hidup tentunya tidak lepas dari yang namanya kebiasaan entah itu yang dominan pada diri kita adalah kebiasaan yang baik ataupun kebiasaan yang buruk. Terkadang kita lebih cepat membentuk kebiasaan yang buruk dibandingkan membentuk kebiasaan yang baik. Karena biasanya kebiasaan langsung memberikan feedback kepada diri kita biasanya berupa kenikmatan sesaat ataupun rasa nyaman. Sedangkan hasil dari kebiasaan baik biasanya tidak langsung terasa pada diri kita.

Menurut buku "Atomic Habits" ada empat kaidah untuk membentuk suatu kebiasaan yaitu menjadikannya terlihat, menjadikannya menarik, menjadikannya mudah, dan menjadikannya memuaskan. 

Pada kaidah yang pertama yaitu menjadikannya terlihat. Buatlah daftar kebiasaan sehari-hari dari bangun tidur sampai kembali ke tidur lagi, kemudian berikan tanda (+) untuk kebiasaan yang berdampak baik dan tanda (-) untuk kebiasaan yang berdampak buruk. Dengan membuat daftar kebiasaan, maka akan terlihat jelas mana kebiasaan yang harus kita terapkan dan mana kebiasaan yang harus kita tinggalkan.

Kaidah yang kedua adalah adalah menjadikannya menarik. Semakin menarik suatu kesempatan maka makin besar peluangnya menjadi pembentuk kebiasaan. Kita dapat menggunakan paket godaan. 

Apa sih itu paket godaan? Paket godaan adalah satu cara untuk menciptakan versi kebiasaan yang dilebihkan dengan menghubungkannya dengan sesuatu yang anda sudah inginkan. Contohnya kita tulis di notes kita setelah menonton drakor selama satu jam, saya akan belajar dua jam atau bisa juga setelah saya berolahraga satu jam saya bisa scroll  instagram tiga puluh menit. Dengan menggunakan paket godaan kita akan mengerjakan suatu kebiasaan tanpa tekanan.

Kaidah yang ketiga adalah menjadikannya mudah. Kita bisa melakukannya dengan menyiapkan lingkungan dan mengurangi hambatan agar kegiatan tersebut terlihat lebih mudah. 

Contohnya ketika kita akan belajar agar nantinya belajar menjadi kegiatan yang mudah kita bisa merapikan tempat belajar dan menjauhkan dari segala hambatan dengan cara menyimpan ponsel atau segala sesuatu yang menghambat kegiatan belajar jauh dari jangkauan tempat belajar. Dengan seperti itu kita akan lebih mudah fokus ketika belajar dan memudahkan pada target kita.

Kaidah yang keempat adalah menjadikannya memuaskan. Pada kaidah ini ganjaran sangat berperan penting, ketika kita mendapat ganjaran langsung maka kita akan terus mengulangi kebiasaan tersebut, tetapi ketika menghasilkan hukuman maka cenderung akan dihindari. 

Contohnya kita sedang diet kemudian memakan kalori harian lebih banyak dari yang ditetapkan maka kita menerapkan hukuman untuk diri kita sendiri yaitu dengan cara olahraga lebih di hari berikutnya. Dengan adanya hukuman maka kita akan berpikir dua kali untuk mangkir dari kebiasaan baik tersebut.

Dari empat kaidah yang sudah kita bahas, kita dapat melakukan empat cara untuk membentuk suatu kebiasaan yaitu dengan membuat daftar kebiasaan, menggunakan paket godaan, menjauhkan dari segala hambatan untuk melakukan suatu kebiasaan dan menetapkan hukuman ketika kita mangkir dari kebiasaan yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun