Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanah Brahmana dan Kisah Kasih Ibu Sepanjang Nafas

5 Mei 2023   19:45 Diperbarui: 5 Mei 2023   19:57 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis. Doc: mboke_segara

"Karena sebagian orang tak punya mama dan sebagian orang tak punya makanan, dan sebagian lainnya tak punya keduanya."

Kalimat yang disampaikan penulis pada buah hatinya, membuat saya teringat akan alm ibu. Ya kosa kata yang menjadi amulet sekaligus kryptonite bagi anak bungsu ini, yang mudah menjebakan diri dalam kondisi kerinduan akan ibu. Ah kemelekatan saya.

Kalimat di awal tersebut saya dapati saat membuka halaman 21 pada kumpulan pengalaman penulis Tanah Brahmana. Oya, catatan ini bukan resensi buku ya, jadi tak akan didapati detail poin-poin resensi. Semata curhatan sekaligus salah satu bentuk terima kasih saya pada Endang Sriwahyuli Simanjuntak aka mbok_segara. 

Tarabhavana    Doc: mboke_segara
Tarabhavana    Doc: mboke_segara

Pada suatu kali saya mencari sumber data mengenai Tarabhvana atau Candi Kalasan, mungkin setahun lalu. Dari sekian artikel yang saya baca, terdapat sebuah tulisan di Kompasiana yang sifatnya pengalaman pribadi dibalik data-data. Ringan bahasanya, tapi entah kenapa menarik saya untuk  membacanya. 

Mungkin setahun kemudian, berkenalan dengan seseorang yang tanpa pikir panjang bertandang ke cagar budaya hampir sekali dalam tujuh hari. Baik berupa mandala berbahan andesit maupun bata di bukit atau di tengah pemukiman. Feed instagramnya penuh dengan reels keasrian mandala era Medang.

Ironis bagi saya, kala melihat bagaimana seseorang kelahiran Tapanuli Selatan menunjukan besar rasa cintanya pada hasil seni leluhur pulau Jawa. Iya benar seni tak terpagar suku, bahasa maupun tanah kelahiran, tapi bagi saya yang logat jawanya kental maka seperti cubitan. Apa dan kemana saja saya sebenarnya selama ini?

Ya pemilik instagram tersebut ternyata penulis artikel tentang Tarabvana setahun lalu saya baca. Hal ini baru saya sadari setelah mungkin sebulan saling follow. Yah at least tidak butuh setahun menyadarinya ya sehingga lebih cepat saya melunasi rasa terima kasih. 

Banyak hal yang terlintas saat pertama kali membaca judul "Tanah Brahmana" apalagi saat saya baca lebih mendalam. Ingatan akan sebutan Brahma, tentu terlintas apalagi penulis memilih menjadi guru sekaligus ibu. Brahma adalah sematan bagi orang tua yang secara otomatis menjadi guru pertama bagi buah hati.

Penulis. Doc: mboke_segara
Penulis. Doc: mboke_segara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun