Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kata Siapa Kids Jaman Now Tidak Bisa Menunjukan Nasionalisme?

21 Februari 2019   15:12 Diperbarui: 21 Februari 2019   15:30 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bio Peduli dengan sebagian peserta. Doc:Riana Dewie

Tanah airku tidak kulupakan
'kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak 'kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai

Cengeng memang, bulir air mata selalu saja membuat embun di kacamata saya tetiba setiap ejaan bernada sendu ditangkap pendengaran. Bukan sendu yang menyayat hati namun lebih pada bentuk syukur, kerinduan, dan kebanggaan yang dibalut nada melankolis ballad. Tak perlu menunggu agustus datang untuk memperdengarkannya melalui gawai anda loh. Saya mendengarkannya saat 14 Februari 2019, saat beberapa belahan dunia sepakat menyebutnya Valentine Day.


Bagaimana tidak terharu sekaligus bangga bila di saat yang sama, penglihatan saya mendapati pria muda berusia lima tahun berceloteh riang, seraya mengayunkan kuas berlumur cat biru muda ke atas permukaan kayu. Iya, bocah yang mungkin belum tahu bahwa apa yang menjadi bahan mainannya akan menjadi alas belajar seseorang di belahan Indonesia yang lain. Bukankah hadiah yang terbaik adalah kasih sayang tulus yang diciptakan  dengan canda tawa? Oya ada lima warna dalam lima mini cane 500gr  Bioduco Calkpaint  yang disediakan di setiap meja peserta. Pokoknya siap dipakai.

Peserta Depok Edu Fair. Doc:Pribadi
Peserta Depok Edu Fair. Doc:Pribadi
Derai tawa bukan hanya milik bocah ataupun saya sendiri, di salah satu bagian halaman museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, sudah berkumpul lebih dari 400 peserta juga mendengarkan lagu ciptaan Bu Sud tersebut. Tiap tahun, acara Depok Edu Fair memang selalu menarik banyak perhatian, demikian juga pada 2019. Dan tepat pukul 9.30 WIB siswa sekolah dengan berbagai warna seragam, pengunjung umum museum, orang tua murid, maupun guru serentak lebih banyak menebarkan sukacita. Jangan ditanya bagaimana riuhnya tarian kuas yang saya tanggap melalui kamera. Jangan tanya juga bagaimana percampuran warna yang hampir tak ada yang seragam. Perbedaan itu memang bisa indah.

Mini cane 500gr Bioduco Calkpaint. Doc:Riana Dewie.
Mini cane 500gr Bioduco Calkpaint. Doc:Riana Dewie.
Program 1000 Meja Lipat untuk Anak Negeri sendiri sudah dilaksanakan beberapa kali di Yogyakarta dengan lokasi, dan peserta berbeda. Kenapa harus berbeda jika? Sebenarnya bisa saja Biocolors dari Bioindustries  sebagai pendukung utama sekaligus penyedia cat serta peralatan, menyerahkan langsung proses pembuatan 1000 meja lipat sekaligus pengecatan kepada pekerja. Hanya saja jika demikian maka tidak ada sarana pembelajaran dari dan untuk masyarakat umum tentang indahnya berbagi serta rasa nasionalisme melalui langkah sederhana. Dengan menyertakan pelajar, orang tua, komunitas maupun anggota masyarakat yang lain maka misi Bioindustries melalui CSR Bio Peduli sudah terwujud.


Program CSR Bio Peduli Lombok:

  • Bio Peduli kerjasama dengan warga Huntap Dongkelsari, Wukirsari, Cangkringan pada 11 September 2018. mengadakan Ngecat Bareng. Peserta juga terdiri dari anggota 9 komunitas, yaitu Komunitas HobiKayu, RYM for Humanity, Kerabat Keliling Jogja, LSC, 5758, Laskar Jurnalis Merapi, Foklar, Merkid's, The Kremuns
  • Bio Peduli kerjasama dengan Olifant  High Scholl pada 28 September 2018. mengadakan kegiatan "Ngecat Bareng Olifant".


"Loh kok ga berbau?" Mendengar komentar serombongan peserta yang saya sebut kids jaman now , saya mendekatkan ujung hidung ke arah meja yang masih basah. Jamaknya bila memakai merk lain, maka dalam jarak yang cukup jauh saja sudah tercium aroma khas cat. Tak mengherankan bila ternyata Bioduco Calkpaint merupakan produk dari Bioindustries yang sudah mendapat sertifikat toxic chemicals free dari LPPT UGM. Apa arti dari sertifikat tersebut? Secara singkat, sertifikat ini menunjukan bahwa produk yang sudah diuji laborat tersebut tidak mengandung kandungan bahan kimia beracun.

Hasil jadi meja lipat yang dicat. Doc:Pribadi
Hasil jadi meja lipat yang dicat. Doc:Pribadi
Bukan hanya lolos uji laborat dari dalam negeri, sertifikat produk non-toxic dari US---Enviromental Protection Agency (EPA) dan European Chemicals Agency(ECHA) REACH Regulation. Tentu kita tahu bagaimana ketatnya peraturan serta proses ujicoba untuk memenuhi standart ekspor. Atas dasar data tersebut maka program 1000 Meja Lipat untuk Anak Negeri memang disasarkan oleh Bioindustries kepada anak-anak serta masyarakat umum tanpa risau. Jadi kalian yang mengaku bukan kids jaman now juga tergerak untuk ikut program 1000 Meja Lipat untuk Anak Negeri atau program Bio Peduli yang lain? Cuss cari info lebih detailnya di web resmi  Bioindustries atau meninggalkan pesan pada Mimin @bioindustries_id . Udah ya, saya mau mengecat dulu, mau ikut?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun