Mohon tunggu...
Vidya
Vidya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Al-Zahra

Hallo! Saya mahasiswa Univeristas Pendidikan Indonesia yang sedang melaksanakan KKN Tematik UPI 2021, mohon dukungannya. Terima Kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Dibutuhkan Peran Orangtua dalam Mengoptimalkan Pembelajaran Daring

24 Juli 2021   11:30 Diperbarui: 24 Juli 2021   11:58 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Maret 2020, salah satu wabah penyakit sudah memasuki Indonesia, yaitu Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (Sars-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona. Virus ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari lansia (usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi. Sejak saat itu, berbagai sektor terutama pendidikan merasakan dampaknya. Pada 24 Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran virus Corona. Edaran tersebut diperkuat oleh Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Diberlakukannya pembelajaran daring merupakan tantangan baru yang dirasakan oleh guru, orang tua, bahkan peserta didik. Dibutuhkan penyesuaian dari berbagai komponen. Dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI 2021 yang dilaksanakan pada bulan Juli 2021 memiliki program membangun desa melalui bidang pendidikan, mahasiswa diarahkan untuk berkontribusi aktif dalam penguatan pembelajaran daring, pendampingan pembelajaran daring siswa, pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring, membantu administrasi sekolah dan media pembelajaran. Melalui program tersebut dirasa akan membantu dalam penyesuaian komponen yang dibutuhkan.

Terlaksananya pembelajaran daring di Indonesia kurang lebih sudah satu tahun. Mahasiswa KKN bernama Vidya Al-Zahra yang dibimbing oleh DPL bernama Didin Samsudin dan teman-teman melaksanakan KKN di salah satu sekolah dasar yang berada di kota Bandung kecamatan Bojongloa Kaler. Pihak sekolah sangat mendukung untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan tersebut. Kendala yang paling dirasakan oleh sekolah tersebut yaitu mengenai media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran daring serta komunikasi antara guru dengan siswa. Vidya mengatakan bahwa untuk mengetahui lebih dalam mengenai kendala, kami mengadakan miniriset dengan menyebarkan angket di Google Formulir tentang media pembelajaran yang digunakan dan dipahami oleh guru-guru di sekolah tersebut.

Jika dilihat dari penggunaan media pembelajaran, akan sulit direalisasikan secara maksimal apabila kurangnya peran orang tua dalam mendampingi anak di pembelajaran daring. Karena untuk jenjang sekolah dasar mayoritas siswa tidak memiliki gawai atau media elektronik pribadi, sehingga guru berkomunikasi dengan siswa melalui orang tua. Guru membuat grup WhatsApp bersama orang tua untuk membagikan materi pembelajaran, dapat berupa video yang berasal dari guru pribadi/ youtube, foto buku cetak, website, dsb. Kendala yang dirasakan dalam hal ini, apabila guru memberi tugas, tidak sedikit siswa yang mengerjakan tidak tepat waktu bahkan ada siswa yang tidak mengerjakan, dikarenakan orang tua yang tidak melek teknologi sehingga perlu bertanya terlebih dahulu pada seseorang yang lebih mengerti, lalu orang tua yang bekerja sehingga siswa harus menunggu orang tua pulang untuk mengerjakan tugas, kemudian ada juga orang tua siswa yang memiliki sinyal provider kurang stabil sehingga harus sabar untuk mengerjakan tugas. Hal tersebut memberikan dampak kurang baik bagi siswa dalam memahami materi dan tingkat semangat untuk mengerjakan tugas. Oleh karena itu penting sekali membangun sinergi antara peran guru dan orang tua untuk mendampingi anak dalam pembelajaran daring di masa pandemik.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Tindak lanjut dari miniriset yang dilakukan adalah menganalisis hasil angket, lalu mengurutkan 6 teratas media dan aplikasi yang dirasa membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai fitur-fitur untuk mengoptimalkan pembelajaran daring. Kemudian mahasiswa membuat video tutorialnya secara lengkap, tetapi ada juga guru yang meminta belajar secara langsung. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan guru-guru bahwa pembelajaran daring tidak hanya dapat dilaksanakan melalui WhatsApp tetapi banyak sekali aplikasi keren dan fitur yang bermanfaat serta dapat meningkatkan kreatifitas guru sehingga siswa dapat lebih interaktif dan lebih memahami materi pembelajaran yang dijelaskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun