Berbicara tentang kota Subang memang menarik dibahas dalam berbagai hal entah itu sejarah, politik maupun sosial. Kali ini saya akan mencoba membahas mengenai asal-usul penamaan nama kota "Subang" dari beberapa versi yang ditemukan. Mengenal dan memahami suatu daerah tentu tak lepas dari folklor yang didapat dari cerita dimasyarakat sekitar, maupun dari bukti sejarah secara ilmiah yang dikemukakan oleh ahli sejarah. kali ini kita akan sama-sama membahasnya satu persatu.
Secara geografis Subang masuk kedalam wilayah Provinsi Jawa Barat. Berikut batas-batas Kabupaten Subang antara lain. Di Utara berbatasan dengan laut Jawa, di sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sumedang, di sebelah Selatan berbatasan dengan kabupaten Bandung Barat, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta.
Asal usul nama Subang yang ramai diperbincangan oleh masarakat kota Subang khususnya, umumnya warga Jawa Barat berkaitan dengan nama seorang perempuan cantik Nyai Subang Larang atau Subangkarancang anak dari Ki Jamajan Jati/ Ki Gedeng Tapa. Awal mula pertemuannya dengan Pamanah Rasa diawali di wilayah Karawang, yang dimana tempat Nyai Subang Larang menimba ilmu keislaman dari gurunya yang bernama Syeh Datuk Quro. Karna kecantikannya, Pamanah Rasa yang bergelar Prabu Siliwangi menikahinya, dan dari pernikahannya memiliki tiga orang anak antara lain, Walangsungsang, Rara Santang dan Kian Santang.
Temuan kedua merujuk pada buku (Sejarah Kabupaten Subang, 2007: 1), terbentuknya nama Subang di era kepemimpinan Peter William Hofland tak lepas akan kebutuhan karyawan yang banyak untuk dijadikan sebagai pekerja perkebunan. Saat itu Peter William Hofland membawa para pekerja perkebunan dari daerah Subang di wilayah Kuningan Jawa Barat, seiring berjalannya waktu para pekerja perkebunan membuat perkampungan di sekitaran perkebunan yang menyebutnya kampung Babakan atau kampung Subang, sesuai dengan nama tempat tinggal mereka.
Ada folklor yang menyebutkan nama Subang asal kata dari "Suweng", yang merupakan perhiasan emas yang digunakan di bagian telinga. Ada pula folklor yang mengatakan nama Subang asal kata dari "Kubang", karena di wilayah Subang ada nama daerah Rawabadak yang diyakini terdapat suatu kubangan atau rawa tempat dimana hewan badak mandi. Kalau memang bener terdapat hewan badak di kota Subang jaman dahulu, tentu hewan itu hidup di masa Subang purba. Asumsi dari kata "Suweng" dan "Kubang" bisa jadi karena lafal dari kata tersebut kurang jelasnya didengar atau penyebutan yang jarang didengar (Sejarah Kabupaten Subang, 2007: 1,2).
Masyarakat Subang di bagian Utara menyakini bahwa penamaan nama Subang berasal dari Asu Abang, penamaan Asu tentu merujuk pada salah satu hewan yang masyarakat terdahulu mengenalnya dengan Ajak "Anjing Leuweng""/Anjing Hutan. Tentu pendapat tersebut tidak menutup kemungkinan di sekitaran wilayah Subang banyak ditemukan hewan tersebut. Tak hanya itu, foklor ini pun berkaitan dengan aliran air yang terdapat di wilayah Subang.
Dalam hal penamaan kota pun sangat menarik untuk kita telisik lebih dalam. Tentu hal ini menjadi modal dengan begitu melimpahnya sumber kesejarahan di kota Subang, untuk kita lebih percaya diri akan bagian dari kota Subang. Bagaimana pun kita sebagai masyarakat harus memberikan sesuatu bagi kota ini yang tentunya sesuai kapasitas kita masing-masing.
