Lirih daun itu berlarian
Warnanya tak seindah pelangi biru
Hanya coklat kering
Diselipi hijau pupus yang segar
Musim ini masih semi !
Entahlah bahkan yang hijau pupus ikut terlena
Terlena dan berhamburan kejalan palung bumi
Terinjak kaki tersapu roda biadab
Kata orang 'Ini musim gugur dirona pipi semi'
Bagiamana bisa daun muda berguguran? Takdir-Nyalah yang menjawab
Pupuk kerohanian disiratkan dalam kalbu
Siraman petuah dingiangkan setiap waktu
Cahaya - Nya disinarkan setiap hela nafasmu
Namun... Inikah hasilnya?
Kau tamengi dirimu dengan baja dari neraka
Kau balut dirimu dengan kehitaman
Payungan setan mengguruimu
Setelahnya kau mengumpat?
Inikah takdirku, hidup tanpa belas kasihMu?
Duhai daun muda, bukalah panca inderamu
Bukankah tlah diberi kemudahan untukmu?
Kau balut dirimu dengan kehitaman, sedang aku beri lulur putih untukmu
Tapi kau olesnya untuk kegelapan
Kita tunggu waktu yang bicara
Musim akan berganti tua
Menanti bunga buah yang harusnya segar
Namun busuk termakan Fatamorgana