Mohon tunggu...
Vidia Andini
Vidia Andini Mohon Tunggu... Relawan - Penggiat Demokrasi

Aku suka demokrasi yang membantu kita menguatkan yang lemah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Please, Jangan Bahas Politik Dulu di Hari Berkabung Bu ANI

3 Juni 2019   20:43 Diperbarui: 3 Juni 2019   21:28 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada-ada saja sikap netizen ber-follower +62 (Indonesia) akhir-akhir ini. Tanah air baru saja kehilangan putri terbaiknya menghadap sang pencipta, Ani Yudhoyono. Warga net maha benar tersebut malah mempermasalahkan ketidak hadiran tokoh yang berada di kubu pendukung capres nomor urut 02 saat jenazah istri Presiden RI ke 6 tersebut disemayamkan di Cikeas, Sabtu (01/06/2019) malam kemarin.

Hellooo.. Pemilu sudah usai cuk (panggilan kawan). So, kenapa masih saja julid? Toh, secara konstitusi, capres petahana sudah sah sebagai pemenang pemilu presiden 2019 lalu.  Cobalah untuk empati atau minimal jangan bahas politik dulu dalam masa berkabung dalam beberapa hari ini.

Tahan sedikit luapan kebaperan setelah KPU memutuskan Jokowi-Ma'aruf Amin sebagai Presiden dan wakil presiden yang baru untuk masa lima tahun ke depan (2019-2024). Meski, paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi berpeluang menang di gugatan Mahkamah Konstitusi.

Partai demokrat hanya kontestan di pileg loh. Jadi tidak usah dinyinyir kan keberpihkan partai yang dikomandoi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baik, di paragraph ini saya tidak akan bahas politik dan demokrat. Tapi akan bahas kedukaan saya terhadap wafatnya mantan ibu Negara mendampingi presiden RI ke 6 selama dua periode (2004 hingga 2019).

Bu Ani memiliki sifat keibuan yang sangat kuat. Bukan hanya kepada orang-orang terdekatnya saja. Orang asing seperti saya pun disapa oleh beliau. Tak hanya itu, saya pun pernah diajak makan satu lingkaran sama beliau. Senyum nya begitu tulus, tanpa ada kepura-puraan. Banyak media mainstream mengulas kebiasaan putri purnawirawan Kopasus Sarwo Edhi semasa hidupunya yang tidak terekspos. Selain fotografi, beliau juga suka dengan tanaman alias berkebun. Jika pembaca pernah main ke puri Cikeas tempat SBY dan keluarga bermukim, sekitar sana suasannya sangat sejuk karena banyak pohon-pohon rindang menghiasi komplek kediaman nya tersebut.

Beliau memiliki empat orang cucu. Dari dua anak yang tampan-tampan, yakni Agus Harimurti Yudoyhono (AHY) dan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas). Karena keibuan nya lah, Ani Yudhoyono begitu dekat dengan keluarga. Terlebih bersama cucu-cucunya.

 Selain hobi berkebun, rupanya ibu yang bernama lengkap Kristiani Herawati itu sangat cekatan dalam merapihkan arsip-arsip milik suaminya. Tak satupun tertinggal saat SBY masih menjabat sebagai Presiden. Satu persatu, tiap pidato kenegaraan, Ani selalu mencatat poin-poin yang nantinya akan disusun secara teratur dalam satu arsip. Yang nantinya, akan muda dibuka saat sang suami membutuhkan arsip yang sudah tersedia berkat kecekatan dalam menyusun arsip.

Untuk mengisi waktu kosong, bu Ani menghabiskan dengan bermain bersama cucu-cucu yang lucu bersama sang suami.  Dan masih banyak lagi kebiasaan bu Ani semasa hidupnya yang tak cukup satu halaman. Begitupun dengan kebaikan yang tulus dari diri bu Ani. Tak terasa, air mata ini pun menetes mengenai laptop yang saya pakai. Jari ini gemetar hingga tak sanggup untuk begerak menulis atas kenangan singkat saat dijamu SBY dan bu Ani beberapa bulan lalu.

"Bu.. Allah sangat sayang sama ibu. Allah tidak ingin ibu lebih menderita atas penyakit yang ibu derita sejak Februari itu. Percayalah bu, rakyat Indonesia sangat sayang ibu, begitu pula pak SBY dan Mas Agus beserta mas Ibas. Kita semua mendoakan ibu agar selalu dijaga Allah SWT karena amal ibadah serta kebaikan ibu semasa hidup..."  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun