Mohon tunggu...
Vidia Hamenda
Vidia Hamenda Mohon Tunggu... Ahli Gizi - pegawai

suka nulis dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Kita Belajr dari Sumpah Pemuda ?

26 Oktober 2022   16:09 Diperbarui: 26 Oktober 2022   16:22 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemerdekaan Indonesia sebenarnya tidak lepas dari tiga hal yang terjadi sebelum proklamasi. Pertama adalah politik etis yang ditetapkan oleh pemerintah Belanda, kedua adalah Kebangkitan Nasional 1908 dan ketiga adalah Sumpah Pemuda 1928.

Pada akhir abad 20, beberapa anggota parlemen Belanda mengkritik pemerintah Belanda karena tidak memperhatikan nasib negara jajahan mereka Hindia Belanda (Indonesia). 

Hindia Belanda selama 3 abad sudah membuat sebagian masyarakat Belanda kaya lewat VOC sebelum pemerintah Belanda masuk secara resmi, namun nasib masyarakat Hindia Belanda menurut anggota perlemen itu, sangat menyedihkan. Ini agak berbeda dengan wilayah negara jajahan Inggris yang sedikit beruntung karena Inggris membuat program bagi negara jajahan mereka.

Karena itu pemerintah Belanda menyusun program yang kemudian dinamakan politik etis yang meliputi program irigasi bagi pertanian, program transmigrasi bagi beberapa wilayah dan pendidikan bagi kaum pribumi. Dari tiga program ini, program pendidikan adalah sesuatu yang menimbulkan impact bagi kemerdekaan Indonesia di kemudian hari.

Sejak itu banyak sekali orang pribumi bersekolah di sekolah yang didirikan oleh Belanda . Sebagian besar mereka (khususnya kaum perempuan) hanya sampai sekolah ongko loro saja alias sekolah dasar, namun ada beberapa orang yang berhasil masuk ke perguruan tinggi diantaranya orang-orang yang kemudian banyak mendirikan organisasi seperti Boedi Oetomo, lalu ada Ir Soekarno, Hatta yang kemudian memegang peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Boedi Oetomo menjadi titik penting bagi kebangkitan Indonesia.

Hal ketiga yang amat penting bagi Indonesia adalah Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928. Hal ini berawal dari Kongres Pemuda I dan II yang akhirnya melahirkan konsep-konsep kebangsaan (persatuan) dan keinginan untuk merdeka.

Sumpah Pemuda adalah lokomotif perubahan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Mereka berasal dari unsur yang berbeda dari seluruh Nusantara, seperti Jong Java, Jong Ambon, jong Celebes (Sulawesi) dll, yan masing-masing punya niat dan tekad yang sama soal kebangsaan. Karena itulah mereka mengikrarkan Sumpah Pemuda yang kemudian menjadi energi yang tidak pernah habis untuk mewujudkan kemerdekaan.

Para pemuda itu sadar bahwa, jika tetap dalam terpecah-pecah dalam perjuangan akan menghabiskan energi yang terlalu banyak bagi perwujudan cita-cita bangsa. Sebaliknya jika mereka bersatu, cita-cita kebangsaan itu akan terwujud. Dan itulah kenyataannya.

Karena itu, mungkin kita bisa belajar dari hal ini; bahwa tidak ada yang tidak mungkin bila kita bersatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun